KPK Periksa Dirut Hutama Karya Beton terkait Kasus Suap Proyek Jalan Bengkalis

GTOPNEWS.COM - Direktur Utama Hutama Karya Aspal Beton Dindin Solakhuddin dipanggil penyidik KPK untuk diperiksa terkait kasus suap proyek jalan di Bengkalis. Kasus ini menjerat Bupati Bengkalis, Riau, Amril Mukminin.  Plt Jubir KPK Ali Fikri mengatakan, dalam kasus ini, Dindin dipanggil sebagai saksi untuk tersangka M Nasir. ‘’Hari ini penyidik KPK memanggil Dindin sebagai saksi untuk tersangka MNS (M Nasir)," kata Ali Fikri di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2020).

KPK juga memanggil Manajer Marketing PT Multi Structure Jeffry Ronald Situmorang. Jeffry juga diperiksa sebagai saksi untuk tersangka M Nasir. KPK telah menetapkan Bupati Bengkalis Amril Mukminin sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan jalan Duri-Sei Pakning di Kabupaten Bengkalis. Amril diduga menerima suap Rp 5,6 miliar.
KPK juga telah menetapkan eks Kadis PU Bengkalis M Nasir, Direktur PT Mitra Bungo Abadi Makmur (Aan), dan Hobby Siregar sebagai tersangka.

M Nasir, Hobby Siregar dan Makmur ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi proyek peningkatan jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih, Bengkalis.

Terbaru, KPK kembali menjerat sepuluh tersangka terkait kasus itu. Mereka adalah
M Nasir  (mantan Kadis PU Bengkalis). Dia  sebelumnya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sebilan orang lainnya adalh kontraktor.

Mereka adalah Handoko, Melia Boentaran, Tirtha Ardhi Kazmi (PPTK), I Ketut Surbawa, Petrus Edy Susanto, Didiet Hadianto, Firjan Taufa, Viktor Sitorus, dan Suryadi Halim alias Tando.

Mereka dinyatakan KPK terlibat dalam kasus korupsi proyek-proyek jalan di Bengkalis, Riau.  Proyek tersebut antara lain peningkatan jalan Lingkar Bukit Batu-Siak Kecil, peningkatan jalan Lingkar Pulau Bengkalis, pembangunan jalan Lingkar Barat Duri, dan pembangunan jalan Lingkar Timur Duri. (syam/TN)