Elevasi Kedungombo di Angka 68,83 Meter, Digelontorkan untuk Tanam Padi 50 Liter/Detik - GROBOGAN TOP NEWS

Elevasi Kedungombo di Angka 68,83 Meter, Digelontorkan untuk Tanam Padi 50 Liter/Detik


GROBOGAN  (TopNews.Com) – Elevasi Waduk Kedungombo di Desa Rambat, Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan (Jateng), Senin (16/12/2019)  tercatat di Balai PSDA,  tinggal 68,83 meter. Meski demikian Balai Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Serang Lusi Juana di Kudus masih menggelontorkan air waduk itu, untuk kepentingan tanam padi musim tanam (MT) 1/2019 di Grobogan, Demak, Pati dan Kudus sebanyak 50 liter/detik.
‘’Saat ini ada sekitar 65.000 hektare tanaman padi di empat daerah itu, yang diari Waduk Kedungombo,’’ kata Sekretaris Dinas PUPR Grobogan Wahyu Tri Darmawan di kantornya Jalan Gajah Mada Purwodadi, Senin (16/12/2019).
Ia mengatakan, dari 65.000 hektare tanaman padi di wilayah jaringan irigasi Kedungombo itu, sekitar 15.814 hektare di antaranya berada di Kabupaten Grobogan.
Rinciciannya di daerah irigasi (DI) Sidorejo Geyer 6038 hektare, DI Bendung Lanang Penawangan 1.818 hektare, DI Bendung Sedadi Penawangan 7080 hektare dan DI Bendung Klambu 878 hektare.  
Saat ini di empat DI itu, kata Wahyu, sebagian besar sudah selesai tanam. Dan hanya sebagian kecil yang belum. Namun petani umumnya sudah membuat persemaian di sawahnya masing-masing, dan tinggal memindahkan ke hamparan sawah.
Tidak disebutkan di daerah mana saja yang belum sempat tanam. Yang pasti, kata Wahyu, ada di daerah pinggiran daerah irigasi (DI) jaringan Kedungombo.
Wahyu mengatakan, Waduk Kedungombo itu, akan ditutup operasionalnya pada elevasi 68 meter. Sebab kalau dipaksakan mengalir hingga di bawah 68 meter dikhawatirkan menggangu keamanan tanggul.
Pihaknya membenarkan, bahwa Waduk Kedungombo (KDO) itu, hanya akan digelontorkan airnya untuk kepentingan tanam padi MT 1 di Grobogan, Demak, Pati dan Kudus, selama 12 jam saja. Yaitu dari pukul 06.00-17.00 WIB. Sebab kalau digelontorkan selama 24 jam sehari dua hari airnya langsung mencapai titik batas akhir, yaitu 68 meter.
Sebelumnya Waduk Keungombo itu digelontorkan 1 November 2019, atau mundur 15 hari dari tanggal yang dijadwalkan yaitu 15 Oktober 2019. Penggelontoran air untuk pertanian itu mundur akibat elevasinya berada pada angka 78,88 meter.
Karena sudah jadi kesepakatan, pihak Balai PSDA Serang Lusi Juana menggelontorkan untuk kepentingan pertanian. Harapannya di tengah perjalanan di bagian hulu (Sragen, Boyolali dan Geyer Grobogan) turun hujan. Sehingga elevansinya bertambah di atas 80 meter.
Namun sampai 40 hari dari tanggal 1 November 2019 – 10 Desember 2019 hujan yang diharapkan jarang-jarang turun. Akibatnya elevasi Kedungombo menurun dratis hingga ke angka 68,88 meter. Itu sebabnya Balai PSDA bersama Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Grobogan, Demak, Pati, dan Kudus, sepakat menutup Kedungombo di elevasi 68 meter. (syam/TN)



Elevasi Kedungombo di Angka 68,83 Meter, Digelontorkan untuk Tanam Padi 50 Liter/Detik Elevasi Kedungombo di Angka 68,83 Meter, Digelontorkan untuk Tanam Padi 50 Liter/Detik   Reviewed by samsul huda on December 16, 2019 Rating: 5

No comments

Post AD