Bupati Nganjuk Ditangkap Bersama Istri di Jakarta

JAKARTA (TopNews) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Nganjuk Taufiqurrahman bersamna istrinya Ita Wibawati melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Jakarta. Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan,  bupati dan istrinya itu, ditangkap di Jakarta, lainnya ditangkap melalui OTT di Nganjuk, Jatim.
‘’Penyidik menangkap 15 orang yang diduga terlibat dalam persekongkolan korupsi di Pemda Nganjuk,’’ kata jurtu bicara KPK Febri Diansyah di kantornya Kuningan Persada, Jakarta Selatan, kemarin.
Ia mengatakan, sampai Kamis (26/10/2017) ini penyidik KPK masih meminta keterangan terhadap terduga pelaku di Mapolres Nganjuk dan di ruang pemeriksaan KPK Jakarta. KPK masih punya waktu 1x24 jam untuk menentukan siapa saja yang menjadi tersangka dari hasil OTT tersebut.
Rencananya siang hari ini, KPK mengadakan konferensi pers terkait OTT di Pemda Nganjuk dan Jakarta. Diperoleh keterangan, Bupati Nganjuk dan istrinya ditangkap di Jakarta usai rapat kerja dengan Presiden Jokowi tentang persiapan Pilkada Serentak 2018 bersama kepala daerah (gubernur, bupati/wali kota dan wakilnya) se Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Dari 15 orang yang kami amankan itu, satu di antaranya merupakan unsur kepala daerah, pejabat terkait di Nganjuk dan pihak swasta," kata Febri.
Mereka yang terjaring OTT di Nganjuk, langsung diamankan di Mapolres Nganjuk. Meski demikian, Febri keberatan menjelaskan kasus yang menyebabkan Bupati Nganjuk dan istrinya tertangkap KPK.
Akhir Desember 2016,  penyidik KPK telah menetapkan Bupati Nganjuk Taufiqurahman sebagai tersangka korupsi sejumlah proyek di Pemda Nganjuk. Tidak terima dengan penetapan tersangka itu, Taufiqurahman mengajukan gugatan praperadilan ke PN Jakarta Selatan.
Dia berhasil memenangkan praperadilan. Namun KPK berniat mentersangkakan Taufiqurahman dengan menerbitkan sprindik baru. Apakah penangkapan itu terkait dengan sprindik baru, apa murni OTT ? Belum ada penjelasan mengenal hal itu, dari KPK.
Awalnya kasus Taufiqurahman ditangani kejaksaan, lalu diambil alih KPK. Taufiqurahman diduga melakukan atau turut serta dalam pemborongan, pengadaan atau persewaan di lima proyek. (syam/TN)