Presiden Jokowi Perintahkan Kemendes Surve Ulang Efektifitas Dana Desa

JAKARTA (Top News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Menteri Desa (Mendes) Eko Putro Sandjojo untuk menanyakan efektivitas penggunanaan dana desa. "Beliau menanyakan penggunaan dana desa ini efektif atau tidak," kata Mendes Eko Putro usai menemui Presiden Jokowi di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (7/8/2017).
Mendes mengungkapkan Presiden minta segera diadakan survei lagi untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan dana desa tersebut. Rencananya September BPS akan mengadakan survei mengenai potensi desa. Akan dilihat ada tidaknya peningkatan dana desa yanjg dikucurkan. Juga akan dicatat pertumbuhan ekonomi desa, peningkatan pembangunan desa dan lainnya yang terkait dengan dana desa.
Mendes Eko Putro mengatakan, penggunaan dana desa selama ini cukup baik. Bahkan masyarakatnya belajar dengan cepat dari penggunaan dana itu. Hal ini terlihat dari tingkat penyerapannya, dimana pada tahun 2015 sebesar 82% pada tahun 2016 meningkat menjadi 97 %.
Ia mengungkapkan, pada 2016 sebanyak 74.744 desa mendapat dana sekitar Rp 600 juta per desa dan pada tahun ini meningkat jadi Rp 800 juta terhadap 74.910 desa yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada kenaikan yang signifikan. Ini artinya masyarakat desa secara administratif dinilai mampu.
Mendes mengatakan, dana desa itu digunakan untuk membuat jalan, sarana air bersih, pendidikan anak usia dini (PAUD), penahan longsor, MCK dan lain-lain. Memang dananya kecil, tapi katanya, kalau ditotal, desa se Indonesia telah membuat jalan lebih sepanjang 66.000 km, 38 ribu unit penahan tanah longsor.
‘’Kalau kita perhatikan, sebelumnya kejadian tanah longsor di Indonesia banyak. Tahun lalu curah hujan tinggi karena ada La Nina. Ada tiga kasus longsor, dan ada  berapa nyawa yang bisa diselamatkan. Desa juga bikin MCK yang jumlahnya ribuan dan masif," ujar Kemendes Eko Putro.
Pihaknya mengakui penggunaan dana desa tidak hanya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi saja, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup. Contoh penyedian sarana air bersih, PAUD, penahan tanah longsor. posyandu, poliklinik. Hal itu merupakan impact bukan pertumbuhan ekonomi tapi kualitas hidup masyarakat juga diperlukan.
Eko Putro juga mengungkapkan bahwa dirinya juga melaporkan program Prokades kepada Presiden Jokowi dan meminta untuk dijadikan gerakan nasional. Mendes mengatakan, prinsip Prokades adalah menggabungkan stakeholder untuk sama-sama membangun desa, mulai dari petani, bank, dunia usaha, pemerintah daerah.
Prokades itu lanjut Mendes, pada dasarnya membuat ekonomi cluster di desa-desa. Desa itu fokus, karena fokus sarana pasca panen dan hal itu bisa digunakan untuk investasi desa. Dengan adanya Prodesa, yang dulunya masyarakat desa miskin karena kesulitan pasar sehingga beresiko tinggi akibatnya mereka kesulitan modal.
"Dengan model Prokades ini pasar dijamin, harga dijamin, akibatbatnya mereka tidak berisiko sehingga mendapatkan modal jadi mudah. Dengan model ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat," kata Eko Putro. (syam/TN)