Semen Grobogan Tak Lari Dari Tanggungjawab

GROBOGAN (Top News) -  PT Semen Grobogan (SG) dinilai Dinas Perumahan dan Pemukiman positif akan membangun pabrik semen berskala nasional di Desa Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, Jateng. Sebab semua ijin terkait dengan ekplorasi, reklamasi dan ijin mendirikan bangunan (IMB) sudah dikantongi. Bahkan akhir tahun 2016, telah mengajukan perpanjangan IMB.

‘’Atas dasar itu, saya amati PT SG tidak akan lari dari tangungjawabnya. Artinya pabrik semen berskala nasional itu tetap dia bangun, meski jadwal peletakan batu pertamanya molor dari jadwal,’’ kata Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Grobogan M Chanif di Purwodadi, Rabu (19/7/2017).

Ia mengatakan, PT SG telah membayar ijin perpanjangan IMBsekitar Rp 1,5 miliar. Ijin itu dinilai relatif murah karena IMB yang penting adalah penataan lingkungan sekitar, bukan retribusinya. Termasuk kemungkinan polusi, berdebu, bising dan lainnya menjadi titik perhatian yang utama dari ijin tersebut.

Ia berharap, PT SG segera merealisasikan rencananya membangun pabrik berskala nasional itu. Sebab pembebasan tanah sudah selesai sejak tahun 1994. Hanya terkendala krisis ekonomi, menyebabkan pelaksanaan pembangunan pabrik itu tertunda. Dan tahun ini, PT SG menyatakan tekadnya segera merealisasikan pembangunan pabrik tersebut.

Ijin perpanjangn IMB kata Chanif, sudah dikantongi PT itu. Namun dalam perkembangannya dilaporkan aka ada perubahan terkait letak bangunan pabrik, gudang, kantor, lokasi parkir, lokasi bongkar muat dan lainnya. Sebab di antaranya beberapa lokasi itu dilaporkan tanahnya bergerak. Sehingga titik pembangunan pabriknya akan digeser ke tempat yang aman.

Dinasnya tengah menunggu laporan itu. Chanif mengatakan, PT SG melalui manjernya Toni Santoso telah menemuinya di kantor. Dalam kesempatan tersebut dilaporkan, bahwa kontrak PT SG dengan pihak ketiga dilakukan dengan pola terima kunci. Yaitu dalam bahasa Jawa disebut meroi dadi (terima jadi). Ditambahkan, pemborong kontruksi dan pengadaan alat-alat mesin dan alat berat lainnya akan ditangani pemborong Cina. Karena dari investasi Rp 7 triliun dinilai Cina yang paling berani menyelesaikannya hingga produksi.  (syam/TN)