PT IBU Bantah Pakai Beras Subsidi - GROBOGAN TOP NEWS

PT IBU Bantah Pakai Beras Subsidi





JAKARTA (Top News) - PT Indo Beras Unggul (IBU) akhirnya angkat bicara terkait penggerebegan Satgas Pangan di gudang beras perusahaan itu. Manajemen perusahaan ini membantah bahwa PT Indo telah melakukan kecurangan menjual produk beras premium ke pasar dengan kandungan beras bersubsidi atau varietas IR64.
"Kami tidak gunakan beras berubsidi, atau raskin untuk produksi. Kami membeli gabah dari petani. Gabah umum yang dihasilkan kelompok tani di sekitar pabrik kami. Ini umum dilakukan para pengusaha," kata Direktur PT IBU, Jo Tjong Seng di Jakarta, Sabtu (22/7/2017).
Beras yang diproduksi perusahaannya sesuai dengan deskripsi mutu Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sertifikasinya didapat dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).
"Diskripsi mutu yang dikeluarkan SNI berdasarkan parameter visual. Bukan pada jenis atau varietas berasnya. Kami dapat SNI melalui laboratorium yang terakreditasi. Jadi deskripsi mutu sesuai SNI Nomor 6128-2008," kata Direktur PT itu.
Termasuk juga, kandungan nilai gizi dan angka kecukupan gizi (AKG) yang terkandung dalam beras tersebut sesuai dengan yang disyaratkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Nilai kandungan gizi dan AKG yang dicantumkan sejalan dengan hasil laboratorium yang terakreditasi saat ini. Beda angka, tapi masih masuk standar toleransi," ujarnya Asen, panggilan akrab Jo Rjong Seng.
Ia menegaskan, bahwa produk beras yang dijual perusahaannya ke pasaran adalah beras premium, bukan seperti yang dituduhkan.
"Kami jual beras dengan deskripsi mutu premium sesuai SNI, bukan varietas. IR64 bisa jadi beras medium, bisa jadi premium. SNI bicara soal parameter fisik," jelasnya.
Sebelumnya gudang beras PT IBU di Jalan Rengas KM 60 Karangsambung, Kedungwaringan, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7/2017) petang, digerebek Satgas Pangan.
Penggerebekan dilakukan terkait dugaan manipulasi harga beras. Anak usaha dari PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) tersebut diduga telah mengubah gabah jenis IR64 yang dibeli seharga Rp 4.900 dari petani dan menjadi beras bermerek.
Gabah itu diproduksi menjadi dua merek beras dengan harga jual berbeda, yakni Maknyuss seharga Rp13.700/kg dan Cap Ayam Jago seharga Rp20.400/kg. Kedua harga itu jauh dari yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 9.000/kg dan berpotensi mematikan pelaku usaha lain.
Dalam gudang berkapasitas 2.000 ton itu, polisi menyita 1.162 ton beras siap edar. Beras tersebut dilabeli dengan berbagai merk, antara lain Ayam Jago, Maknyuss, Pandan Wangi, dan Rojo Lele. (syam/TN)


PT IBU Bantah Pakai Beras Subsidi PT IBU Bantah Pakai Beras Subsidi Reviewed by samsul huda on July 22, 2017 Rating: 5

No comments

Post AD