Kapolri: Manipulasi Beras PT IBU Rugikan Negara Ratusan Triliun

JAKARTA (Top News) - Sebanyak 1.161 ton beras PT Indo Beras Unggul (IBU) di Kabupaten Bekasi disita Satuan Tugas (Satgas) Pangan Bareskrim Polri. Beras sejumlah itu disita karena PT Indo tersebut memanipulasi beras medium menjadi premium dan dijual dengan harga tinggi.  Kapolri Jenderal Tito Karnavian,  menduga bahwa perusahaan itu, telah merugikan negara ratusan triliun. "Hal ini tidak main-main karena merugikan masyarakat dan negara, sampai nilainya mencapai ratusan triliun rupiah," kata Kapolri Tito saat penggerebegan, Kamis (20/7/2017) malam. Kapolri datang ke tempat kejadian bersama tim pangan pusat, yaitu Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Ketua KPPU Syarkawi Rauf.  PT Indo berlokasi di Jalan Rengas KM 60 Kecamatan Kedung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Kapolri Tito menjelaskan, pihaknya akan memeriksa 15 orang terkait penggerebekan gudang beras itu, kemudian baru tersangka utamanya baru ditentukan. "Kita akan periksa 15 orang  lalu kita tentukan mana tersangka utama dan tersangka pembantu. Mereka kita kenakan Undang-undang konsumen dan Pasal 382 bis KUHP," ujarnya.
Produsen beras cap Ayam Jago itu memanipulasi label dalam kemasan. Mereka menjual beras subsidi dengan label beras premium.
"Mereka menjual beras medium seharga beras premium. Beras subsidi dikemas seolah-olah barang premium supaya harganya tinggi sekali," kata Kapolri Tito. Modus operandi yang dilakukan perusahaan itu adalah mengemas beras subsidi jenis IR64 dengan label cap Ayam Jago dan Maknyus.

Padahal kata kapolri Tito, beras IR64 adalah beras medium yang disubsidi pemerintah dengan harga Rp 9.000/kg. Setelah dibungkus dan dilabeli, mereka jual seharga Rp 20.000/kg. (syam/TN)