Marwan: Petani Jateng Terpuruk - GROBOGAN TOP NEWS

Marwan: Petani Jateng Terpuruk

 JAKARTA (Top News) - Bakal calon Gubernur Jawa Tengah dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar mengaku prihatin dengan kehidupan ekonomi masyarakat yang semakin sulit belakangan ini.  Ia mengatakan, masyarakat makin sering mengeluhkan naiknya harga-harga bahan pokok, rendahnya daya beli dan semakin sulitnya mendapat pekerjaan, serta meningkatnya angka pengangguran.
Marwan mengaku kerap mendapat keluhan langsung dari masyarakat setiap kali turun ke masyarakat di Jawa Tengah, terutama di bulan puasa ini dan sebelumnya.
"Rakyat makin susah. Di mana-mana mereka baik petani, nelayan, maupun pedagang selalu keluhkan makin sulitnya ekonomi. Masyarakat makin sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kebutuhan hidup makin mahal, mencari pekerjaan juga susah. Keluhan masyarakat ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama, kondisi seperti ini harus segera dihentikan dan disudahi," kata Marwan di Kantor DPP PKB Jakarta, Kamis (1/6).
Seperti diketahui awal 2017, pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) pelanggan 900 volt sebesar 123,4 persen secara berkala. Juga menaikkan harga BBM nonsubsidi sebesar Rp 300. Sebelumnya pemerintah juga telah menaikkan tarif pengurusan surat-surat kendaraan bermotor sebesar 2-3 kali lipat.
Marwan menilai, pemerintah harus secepatnya memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat. Jika tidak dikhawatirkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin menurun. Bahkan bukan hanya pemerintah saja yang terkena imbasnya, peran partai politik sebagai pilar demokrasi juga akan mendapatkan imbasnya dari masyarakat.
"Ini bisa berbahaya. Jangan karena masyarakat alami kesulitan ekonomi, mereka jadi tidak percaya lagi dengan lembaga manapun," ujarnya.
Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini mengatakan, masalah pengangguran di Jawa Tengah semakin meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ada peningkatan pengangguran di Jawa tengah Februari 2017 secara absolut sebanyak 3.000 orang.
Dia menilai, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah perkotaan selalu lebih tinggi dari TPT wilayah pedesaan. TPT perkotaan sebesar 4,43 persen dan pedesaan 3,89 persen. Sedangkan untuk TPT Diploma 3 menempati posisi tertinggi 9,00 persen, disusul SMK 8,07 persen.
Ia menyoroti masalah kemiskinan dan ketimpangan ekonomi di Jawa Tengah yang masih menjadi persoalan serius. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah menempati peringkat tertinggi kedua di Indonesia setelah Jawa Timur, sebanyak 4.493.750 jiwa.
"Belum lagi masalah nasib para petani yang semakin terpuruk," ujarnya. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Marwan menegaskan perlu adanya keberpihakan yang jelas dan terarah terhadap masyarakat kecil untuk tumbuh dan berkembang. Salah satunya dengan memperbanyak program-program sosial dan kebijakan yang benar-benar mengarah ke masyarakat kecil.
"Ketegasan dan kebijakan harus benar-benar diimplementasikan secara nyata bukan hanya diatas kertas. Bahkan nantinya kita kawal bukan hanya pada level komunikasi eksekutif dan legislatif, tapi kita kawal hingga pada tingkat lapangan," katanya, (syam/TN)
Marwan: Petani Jateng Terpuruk Marwan: Petani Jateng Terpuruk Reviewed by samsul huda on June 01, 2017 Rating: 5

No comments

Post AD