Takut Panen Gagal, Gropyokan Diintensifkan - GROBOGAN TOP NEWS

Takut Panen Gagal, Gropyokan Diintensifkan



GROBOGAN ( Top News ) – Dinas Pertanian (Dipertan) Kabupaten Grobogan mengajak kelompok tani di daerah itu mengintensifkan gerakan gropyokan dan pengamatan hama wereng dan sejenisnya di sawah-sawah. Sebab sebagian tanaman padi musim tanam kedua, April-September (Asep) 2017 mulai berbunga. Dan tanaman tersebut dinilai rawan terhadap serangan hama pengganggu tanaman seperti tikus, wereng, penggerek batang,  belalang sangit, kaper dan sejenisnya.
‘’Melalui pengamatan dini diharapkan, tanaman padi itu aman dari serangan hama pengganggu tanaman,’’ kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Grobogan Edhie Sudaryanto di Purwodadi, Jumat (5/5) kemarin.
Ia mengatakan, kelompok tani di lahan irigasi teknis maupun tadah hujan, telah diajak petugas penyuluh pertanian turun ke sawah-sawah melakukan gropyokan tikus dan pengamatan hama wereng, penggerek batang, belalang dan sejenisnya. Sebab hama jenis itu sering merusak tanaman padi ketika tanaman pangan tersebut mulai berbunga. Bahkan tidak sedikit yang diserang ketika tanaman ini masih berumur muda.
‘’Kita tak ingin terjadi serangan seperti musim tanam pertama, Oktober 2016-Maret 2017 (Okmar),’’ ujarnya. Diperoleh keterangan, pada musim tanam itu banyak tanaman padi di Grobogan terserang hama wereng dan tikus. Sehingga gabah dari hasil panen musim tanam tersebut banyak tidak laku dijual. Karena kualitas barangnya jelek. 
Tengkulak dan penebas enggan membelinya karena dinilai lebih banyak rugi daripada untungnya. Bulog pun demikian, karena gabahnya tak dapat diproses sesuai standar beras pengadaan pangan 2017. .
Gerakan perang melawan hama pengganggu tanaman itu dimulai di Kecamatan Godong dan Penawangan. Rencananya berlanjut ke Klambu, Toroh, Purwodadi dan sekitarnya. Karena hama tikus lebih banyak didapati di lahan-lahan pertanian daerah tersebut daripada lainnya. Hal itu lantaran lahan pertanian di beberapa daerah itu, banyak yang beririgasi teknis. Dan hama tikus biasanya cepat berkembang biak di tanggul-tanggul saluran irigasi.
Selain itu petani diajak melakukan penyemprotan terhadap tanaman padinya secara berkala, sehingga wereng, penggerek batang, belalang sangit,  tak dapat berkembang biak.
Kadipertan Edhie mengatakan, melalui gropyokan dan penyemprotan dini, hama pengganggu tanaman padi itu akan dapat dikendalikan dini, sehingga hasil panen dapat maksimal. Dan harganya pun dipastikan jauh lebih tinggi dibanding hasil panen musim tanam pertama.
Ia berharap, kelompok tani yang menemukan adanya indikasi serangan hama tanaman padi segera melaporkan kepada penyuluh pertanian ataupun Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pertanian di kecamatan melalui HP atau datang langsung ke kantor itu. Namun lebih baik menggunakan HP, karena mayoritas kelompok tani banyak yang sudah mengantongi HP untuk komunikasi dengan penyuluh pertanian lapangan. (syam/TN)

Takut Panen Gagal, Gropyokan Diintensifkan Takut Panen Gagal, Gropyokan Diintensifkan Reviewed by samsul huda on May 05, 2017 Rating: 5

No comments

Post AD