Pelaku Kekerasan Taruna Akpol Dikeluarkan

SOLO ( Top News ) – Pelaku kekerasan yang menganiaya Taruna Akpol Semarang, Jateng, Brigdatar Muhammad Adam terancam dikeluarkan dari akademi kepolisian. Lebih-lebih kasusnya masuk dalam ranah hukum, maka tidak ada toleransi untuk pelaku penganiayaan itu.
‘’Kita sudah selesai gelar perkara, dan hasilnya segera diumumkan. Rencananya Sabtu (20/5) sore diumumkan,’’ kata Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono di Solo, kemarin.
Namun Sabtu sore belum ada tanda-tanda diumumkan. Kapolda Jateng mengatakan, siapa tersangkanya akan diumumkan juga melalui hasil gelar perkara itu. Irjen Condro membenarkan, bahwa tersangkanya lebih dari seorang. 
Sebelumnya diberitakan, taruna Akpol tingkat II, Muhammad Adam (20), tewas luka memar di dada, Kamis (18/5/2017). Ia menjadi korban kekerasan yang dilakukan para seniornya.
Dalam kasus ini, Polda Jawa Tengah telah memeriksa 35 orang taruna, 12 di antaranya senior korban.  Brigdatar Muhammad Adam tewas akibat pemukulan oleh 12 orang seniornya. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri mengatakan, kejadian itu bermula apel malam taruna tingkat II dan IIIpukul 21.00 WIB, Rabu (17/5). Apel menyepakati pemberian waktu pesiar ke kafe.
Sekitar pukul 01.00 WIB, Kamis (18/5), 22 orang taruna tingkat II korps Himpunan Indonesia Timur diminta taruna tingkat III berkumpul di Gudang A, Akpol. Mereka dikumpulkan karena melanggar waktu pesiar.
Saat itulah kekerasan terjadi.  Seluruh taruna tingkat II diminta mengambil sikap tobat, tetapi Adam ditarik ke depan oleh salah seorang senior. Ia lantas dipukul 5-6 kali di bagian ulu hati. Pukulan terakhir menyebabkan Adam kolaps.
Para taruna tingkat III sempat melakukan upaya pertolongan pertama. Korban dipindahkan dari TKP gudang ke kamar A 1.3 (kamar sebelah gudang A). Peristiwa ini juga langsung dilaporkan kepada pengawas.
Sekitar pukul 02.25 WIB, korban dibawa ke RS Akpol oleh dua orang pengawas. Namun, kondisi korban sudah dalam keadaan kaku. Pemeriksaan dokter RS. Akpol pukul 02.45 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia.
Jenazah akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara, Semarang, untuk diautopsi. Hasilnya, korban meninggal akibat luka di paru-paru. Paginya diterbangkan ke Jakarta dan dimakamkan di TPU tak jauh dari tempat tinggalnya, bilangan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (syam/TN)