KPK Periksa 2 Tersangka terkait Kasus Korupsi Proyek Pengadaan di Bakamla

GTOPNEWS.COM - Dua orang tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan perangkat transportasi informasi terintegrasi di Badan Keamanan Laut, dipanggil penyidik KPK untuk diperiksa dalam pengembangan kasus itu.
Plt Jubir KPK Ali Fikri mengatakan dalam kasus itu, penyidik  KPK memanggil dua tersangka hari ini. Keduanya adalah Leni Marlena dan Juli Amar Ma'ruf.

"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai tersangka," kata Ali Fikri di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (11/6/2020).

Dalam proyek itu, Leni merupakan Ketua Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bakamla RI Tahun Anggaran 2016. Adapun Juli adalah anggota ULP Bakamla tahun yang sama.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan empat orang tersangka pengadaan Perangkat Transportasi Informasi Terintegrasi (Backbone Coastal Surveillence System/BCSS) pada Badan Kemanan Laut RI Tahun 2016. Mereka adalah Laksma TNI Bambang Udoyo sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK), Leni Marlina sebagai Ketua Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bakamla tahun 2016, Juli Amar Ma'ruf sebagai anggota ULP dan Direktur Utama PT CMI Teknologi Rahardjo Pratjihno sebagai rekanan pelaksana dalam pengadaan BCSS.

"Negara dirugikan Rp 54 miliar dlam kasus ini. Ini kalau diliat dari besaran kerugian negaranya, modusnya mungkin mark up, meninggikan harga," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Rabu (31/7/2019).

Dalam kasus ini, Rahardjo telah menjalani sidang dakwaan. Ia didakwa telah merugikan negara senilai Rp 63.829.008.006,92 dalam proyek pengadaan tersebut.

‘’Memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, yaitu memperkaya Terdakwa selaku pemilik PT CMI Teknologi sebesar Rp 60.329.008.006,92 dan memperkaya Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi sebesar Rp3.500.000.000,00,’’ bunyi surat dakwaan JPU KPK yang dibacakan dalam sidang pembacaan dakwaan, Senin (8/6/2020). (syam/TN)