Menteri Erick Thohir Hapus Jabatan Dirut di 13 PTPN Lebur di Holding BUMN Pangan

GTOPNEWS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir merombak habis-habisan 13 PT Perkebunan Nusantara atau PTPN (Persero). Semua jabatan direktur utama di setiap PTPN dibrangus, kecuali PTPN III (Perserosebagai induk holding.

Dari PTPN I, PTPN II, PTPN IV, hingga PTPN XIV hanya memiliki satu direktur. Sedangkan PTPN III sebagai induk holding masih memiliki jabatan struktural direksi lengkap, mulai direktur utama, wakil direktur utama, hingga direktur pemasaran.

Direktur Utama PTPN III Muhammad Abdul Ghani mengatakan perombakan ini merupakan rencana besar Menteri Erick membuat holding BUMN Pangan.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir ketika berkunjung ke Gudang Bulog di Bandung, Kamis (21/5) mengatakan, ada tiga BUMN yang disiapkan untuk digabungkan menjadi satu klaster adalah Perum Bulog, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PTRNI).

Ghani mengatakan sesuai ketetapan yang dibuat Menteri BUMN, dia menyerahkan langsung Surat Keputusan tentang Pemberhentian, Pengangkatan, dan Perubahan Nomenklatur Jajaran Direksi anak perusahaan Group PTPN kepada jajaran pimpinan baru di 13 PTPN pada Selasa, (26/5) di kantornya.

"Pergantian ini sejalan program transformasi group perusahaan yang berkomitmen meningkatkan kinerja perusahaan dan terus melakukan perubahan dalam mencapai target perusahaan sehingga dapat memberi kontribusi besar bagi perekonomian nasional," kata Ghani di Jakarta, Rabu (27/5).

Ia mengatakan perubahan manajemen 13 PTPN ini dilakukan agar ada penguatan organisasi induk, anak perusahaan, dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

Perombakan besar-besaran ini juga akan mengubah kinerja PTPN. Paling tidak kata dia, holding PTPN yang sebelumnya sebagai strategic holding berubah menjadi operational holding.

Sehingga fungsi utama dan perencanaan strategis termasuk seluruh keputusan terkait investasi (on farm dan off farm), kebijakan komoditi, portofolio bisnis, pengembangan bisnis baru, pemasaran, inisiatif optimalisasi dan divestasi aset, pendanaan dan manajemen kas, serta sumber daya manusia dikendalikan sepenuhnya oleh holding.

Sementara tugas ke-13 PTPN sebagai anak perusahaan akan fokus kepada kegiatan operasional dengan pengawasan dan evaluasi kinerja Holding.

Jika sebelumnya setiap anak perusahaan memiliki sampai empat direksi, di struktur organisasi baru ini, setiap anak perusahaan hanya akan memiliki satu direktur. Ghani menjelaskan struktur baru ini bertujuan menciptakan soliditas organisasi yang kuat dalam mencapai tujuan perseroan.

Restrukturisasi ini krusial dilakukan mengingat besarnya peran PTPN Group terhadap perekonomian nasional. Saat ini, PTPN Group secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan seluas 1,17 Juta hektar.

Produk komoditas PTPN Group mencakup anak perusahaan yang beragam terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, tebu, karet, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.

Berdasarkan data per 31 Maret 2020, areal tanaman PTPN III (Persero) dan Anak Perusahaan didominasi tanaman kelapa sawit seluas 593.935 hektar, tanaman karet seluas 146.345 hektar, tanaman tebu seluas 62.583 hektar serta areal teh 30.512 hektar.

Ghani menerangkan transformasi bisnis ini merupakan serangkaian tahapan yang telah dilakukan sejak berdirinya Holding pada tahun 2014, namun belum menunjukkan hasil yang optimal baik dari sisi kinerja operasional maupun keuangan.

Karena itu, PTPN III sebagai Holding  BUMN Perkebunan Nusantara sebagai induk usaha PTPN I, II, IV s/d XIV telah menetapkan enam program prioritas dalam rangka transformasi bisnis, yaitu Operational Excellence, Restrukturisasi Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Divestasi Aset, Optimalisasi Aset dan Kemitraan, Restrukturisasi Utang, serta Restrukturisasi Perusahaan.

Nantinya kata Ghani, Holding memberikan arahan strategis serta melakukan pengawasan dan evaluasi, sedangkan anak perusahaan fokus mengelola kegiatan operasional dalam memproduksi komoditi yang telah ditetapkan Holding sehingga hasilnya akan lebih optimal Ghani. (syam/TN)