Eks Sekretaris MA Nurhadi Buron, Wakil Ketua KPK Alex: Rumahnya Kosong

GTOPNEWS.COM – KPK telah menetapkan  eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi Abdurachman masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron. 

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, bahwa hal itu sudah berdasarkan aturan hukum. Menurutnya,  Nurhadi sudah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan sebagai tersangka bersama menantu Rezky Herbiyono dan Dirut PT MIT Hiendra Soenjoto. Ketika panggilan ketiga kalinya diantarkan ke rumah, penyidik tidak bisa menemui karena rumah dalam keadaan kosong.

"Sesuai perundang-undangan kami kemudian melakukan upaya paksa dengan DPO." kata Alex di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (14/2/2020).
Ia menyebutkan bahwa Nurhadi sudah dua kali menghindari panggilan pemeriksaan sebagai tersangka dari KPK. Dan tiga kali mangkir dari pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus suap dan gratifikasi pengaturan perkara di MA.
"Tetapi ketika kami datangi ke rumahnya untuk menyampaikan pemanggilan ketiga sekaligus menjemputnya, rumah dalam keadaan kosong," ujanya.

Makdir Ismail, kuasa hukum Nurhadi, menyebut penetapan DPO itu sangat berlebihan. Menurutnya, KPK mestinya melakukan konfirmasi lebih dulu terkait panggilan tersebut. "Tidak sepatutnya seperti itu. Coba tolong pastikan dulu apakah surat panggilan telah diterima secara patut atau belum oleh para tersangka," kata Mardir di Jakarta, Jumat (14/2/2020). KPK juga menetapkan tersangka Rezky Herbiyono (menantu Nurhadi) dan Direktur Utama PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT), Hiendra Soenjoto masuk DPO.

Plt Jubir KPK Ali Fikri mengatakan, bahwa pihaknya sudah menyurati Kapolri untuk membantu penyidik mencari dan menangkap Nurhadi dkk.
"Kami juga membuka akses kepada masyarakat yang mengetahui tentang keberadaan para tersangka ini untuk segera menginformasikan ke KPK melalui telepon di kantor KPK atau call center di 198," katanya. (syam/TN)