Air PDAM Keruh, Warga Ngadu ke DPRD - GROBOGAN TOP NEWS

Air PDAM Keruh, Warga Ngadu ke DPRD



GROBOGAN (GTopNews.Com) – Gara-gara pelayanan PDAM Purwa Tirta Dharma Purwodadi, Grobogan (Jateng) memburuk, warga daerah itu, melalui Forum Lintas Pelaku (FKP) kembali mengadu ke Komisi B (Bidang Perekonomian) DPRD.
Presedium FLP Edi Supriyadi mengatakan, belakangan ini PDAM mendapatkan penggelontoran penyertaan modal dari Pemkab Grobogan untuk perbaikan sarana dan prasarana pelayanan air bersih dalam jumlah besar. Namun pelayanan yang diberikan tak seimbang dengan besarnya nilai penyertaan modal yang diterima.
‘’Air yang disistribusikan ke pelanggan sering macet. Kalaupun mengalir, keruh. Padahal tahun 2018-2019 dibangunkan lagi instalasi pengolahan air (IPA) Rp 7,4 miliar dari dana penyertaan modal,’’ kata Edi Supriyadi di hadapan Komisi B DPRD Grobogan, Rabu (22/1/2020).
Tahun lalu FLP juga mengadukan masalah yang sama ke Komisi B DPRD. Namun tidak ada perbaikan dari pihak manajemen PDAM dalam pelayanan hingga sekarang. Karena air ledeng macet dan keruh selalu terjadi setiap saat.
‘’Pelanggan sudah sering mengadukan hal itu melalui sambungan telepon langsung ke bagian pengaduan PDAM. Tetapi jarang ditanggapi,’’ ujar Supriyadi.
Ia meminta PDAM memperbaiki kinerjanya sesuai misi visi PDAM, yaitu memberikan pelayanan air bersih yang prima ke semua pelanggan dengan memuaskan. Artinya air yang disistribusikan lancar, betul-betul jernih dan masuk katagori air sehat untuk diminum.
Saat ini katanya, pelayanan itu hanya sebuah slogan. Karena air yang didistribusikan keruh dan tidak layak minum. Hanya labelnya saja PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Tapi airnya keruh tak layak minum.
‘’Seharusnya wujud airnya sesuai label itu,’’ tuturnya.  Direktur PDAM Bambang Pulunggono mengatakan, dana penyertaaan modal 2017-2019 digunakan untuk membangun infrastruktur, di antaranya untuk membangun 1 unit lagi Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Sambak danyang. Dan membuat jaringan distribusi dari IPA ke Desa Boloh, Kecamatan Toroh.
‘’Dengan pembangunan jaringan itu saat ini masyarakat Desa Boloh sudah bisa memanfaatkan pelayanan air bersih,’’ katanya.
Ia mengakui, pelayanan air bersih belum optimal. Hal itu akibat air baku yang diterima dari Waduk Kedungombo masih terbatas, hanya 150 liter/detik. Itu sebabnya kata Bambang, di beberapa titik kadang tak mengalir lancar.  Lebih-lebih di tengah kota pada disedot dengan jetpam.
Suplai air baku dari Kedungombo lewat Bendung Sidorejo saat ini hanya 150 liter/detik. Pihaknya tengah memintakan tambahan menjadi 250 liter/detik sesuai kemampuan 2 Unit IPA di Sambak Danyang ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di Semarang, yang punya kewenangan mengatur distribusi air Kedungombo.
Adapun soal kekeruhan menurut Bambang, akibat pipa-pipa distribusi yang sudah tua. Diduga pipa-pipa itu banyak endapan lumpurnya. Sehingga air PDAM sering didapati dalam keadaan kotor meski di IPA sudah dikuras bersih.
‘’Untuk pipa – pipa yang sudah usang ini akan kita perbaiki dengan pola KSO kerjasama dengan investor. Saat ini sudah ada investor yang tertarik menanganinya,’’ ujarnya.
Ketua Komisi B DPRD Grobogan Setiawan Joko Purwanto berharap PDAM segera membenahi manajemennya sesuai kebutuhan pelanggan. Dengan itu keluhan pelanggan mengenai kurang air, atau air kotor bisa cepat diatasi. (syam/TN)

Air PDAM Keruh, Warga Ngadu ke DPRD Air PDAM Keruh, Warga Ngadu ke DPRD Reviewed by samsul huda on January 24, 2020 Rating: 5

No comments

Post AD