Petani Mengeluh, Dua Jenis Pupuk Subsidi Menghilang di Kabupaten Grobogan

GROBOGAN (TopNews.Com) – Pupuk subsidi jenis urea menghilang di tingkat kelompok tani di Kabupaten Grobogan, Jateng. Bahkan tidak hanya urea yang sulit didapat. Tetapi pupuk subsidi jenis ponska juga menghilang di daerah itu, sejak November 2019.

Sekretaris Kelompok Tani Margomulyo Jambangan, Geyer, Jamian mengatakan, petani mengeluh karena dua jenis pupuk subsidi itu, sulit didapatkan di kelompok tani. Padahal petani mendapatkan jatah penebusan pupuk subsidi tersebut melalui kelompok tani sesuai RDKK.

‘’Hari-hari ini merupakan pemupukan  tanaman padi kali kedua. Tetapi di kelompok tani malah tidak ada barang,’’ kata Jamian di Purwodadi, Rabu (18/12/2019).  

Ia mengatakan, dua jenis pupuk subsidi itu, sulit didapat di kelompok tani. Tetapi mudah dibeli di pedagang pengecer. Hanya saja harga per saknya melambung tinggi di atas ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Dikatakan, urea sesuai HET per sak Rp 95.000. Tetapi di pedagang pengecer dijual Rp 125.000 – Rp 130.000/sak. Sedangkan ponska sesuai HET per sak Rp 145.000, di pedagang pengecer dijual Rp 165.000 – Rp 170.000/sak.

‘’Meskipun harganya tinggi, petani tetap beli. Itupun barangnya tidak mesti ada,’’ ujar Jamian. Ia mengaku heran pupuk subsidi itu bisa dijual bebas pedagang pengecer. Padahal pupuk tersebut sepenuhnya jatah petani untuk pemupukan tanam padi musim tanam (MT) 1 - 2019.

Hal yang sama terjadi di Karangasem, Wirosari. Sejumlah petani di desa itu mengaku memburu dua jenis pupuk subsidi tersebut sampai Wirosari dan Ngaringan. Karena di pedagang pengecer di Karangasem sering barangnya habis diborong anggota kelompok tani lain.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Grobogan Edhie Sudaryanto ketika ditanya mengenai langkanya pupuk itu, pihaknya keberatan menjelaskan. Dia menyerankan awak media bertanya langsung ke produsen. Pasalnya produsen lebih mengetahui kasusnya. (syam/TN)