OTT Bupati Lampung Utara dari Laporan Masyarakat, Transaksi Proyek

GTOPNEWS.COM – Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, OTT terhadap Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Kartanegara langsung dari laporan masyarakat. Ia menyebut, KPK menerima informasi akan adanya transaksi penyerahan uang ke Bupati Agung terkait pengondisian proyek di Dinas Perdagangan dan Dinas PUPR Pemkab Lampung Utara.

Tim Satgas KPK langsung diterjunkan ke Lampung Utara dan bergerak cepat ke rumah Dinas Bupati, Minggu (6/10/2019) pukul 18.00 WIB dan menangkap orang kepercayaan Bupati, Raden Syahril.

Kemudian Tim Satgas KPK berusaha menangkap Bupati Agung, tetapi tim mkenemui kendala akibat dihalang-halangi orang-orang pro bupati. ‎Tim baru bisa masuk rumah dan mengamankan Bupati Agung Mangkunegara pukul 19.00 WIB.

"Di rumah dinas Bupati, Tim Satgas KPK mengamankan uang sebesar Rp 200 juta dari kamarnya," kata Basaria.

Tim yang lain secara paralel menangkap Wan Hendri di rumahnya Lampung Utara pukul 20.00 WIB. Juga mengamankan Kepala Dinas PUPR Syahbuddin di rumahnya pukul 20.35 WIB. Dari penangkapan Syabuddin, tim menemukan uang Rp 38 juta. Uang itu diduga terkait suap.

‎Sementa Tim Satgas yang mengamankan Raden Syahril, langsung menggeledah rumahnya di Lampung Utara. Dan tim menemukan uang sebesar Rp 440 juta.

Di saat itulah dua pihak swasta, yakni ‎Reza Giovanni dan Chandra Safari, yang memberikan uang suap ditangkap di rumahnya.

Terakhir, tim mengamankan FRA, sekitar pukul 00.30 WIB. Dari FRA, tim mengamankan uang Rp 50 juta yang diduga terkait proyek.

"Total uang yang diamankan tim Satgas KPK adalah Rp 728 juta," ujar Basaria.

Di Lampung Utara terjadi kelompok-kelompok. Mereka dari kubu lawan mengaku senang Bupati Ilmu Mangkunegara ditangkap KPK melalui OTT.

Sebagai ungkapan rasa syukur, warga membawa kambing ke kantor bupati Lampung Utara, kemudian menyembelihnya. Mereka  mengapresiasi Satgas KPK yang melakukan OTT terhadap Bupati Agung sehingga kasus korupsi di Lampung Utara bisa diungkap. (syam/TN)