KPK Geledah 15 Tempat Terkait Kasus Impor Bawang Putih

GTOPNEWS.COM – Tim Penyidik KPK menggeledah 15 tempat terkait kasus dugaan suap impor bawang putih yang menjerat anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Dhamantra. Penggeledahan itu dilakukan untuk menelusuri bukti-bukti dalam bentuk dokumen, elektronik dan lainnya. Bahkan beberapa kewenangan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian terkait data adanya impor tersebut juga jadi sasaran penggeledahan. 

KPK telah melakukan penyelidikan secara intens, sejak hari pertama setelah penetapan Nyoman dan beberapa pihak swasta ditetapkan sebagai tersangka.

‘’Jadi 15 tempat telah kami geledah untuk mencari bukti-bukti dalam bentuk dokumen terkait impor. Dokumen impor ini ada di Kementrian Perdagangan dan Kementrian Pertanian, karena kedua kementerian itu yang punya kewenangan. Maka kami geledah juga," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah dikutip Antara  di Jakarta, Minggu (18/8/2019). 

Beberapa rumah tersangka di Jakarta, Bandung,  Bogor, juga digeledah. Hasil penggeledahan itu kata Febri, akan diklarifikasi pada saat pemeriksaan saksi nanti. 

Sebelumnya KPK telah menetapkan enam tersangka dalam kasus pengurusan izin impor bawang putih. Tiga di antaranya sebagai pemberi pemberi suap. Mereka adalah Chandry Suanda (CSU) alias Afung, Doddy Wahyudi (DDW), dan Zulfikar (ZFK).
Sedangkan sebagai penerima, yakni anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP I Nyoman Dhamantra, Mirawati Basri (MBS) orang kepercayaan I Nyoman, dan Elviyanto (ELV) dari unsur swasta. 

Dari catatan KPK melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), tersangka Nyoman memiliki harta kekayaan Rp 25,1 miliar.

Harta itu berupa tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, Kabupaten Purwakarta dan Kota Tangerang Selatan. Selain itu, juga ada lima kendaraan roda empat, barang-barang seni, antik, dan barang bergerak lainnya. (syam/TN)