Proyek RSUD Internasional Wates Untuk Dukung Keberadaan Bandara Kulonprogo NYIA

GTOPNEWS.COM -  Proyek RSUD Internasional Wates, di Kabupaten Kulonprogo, Provinsi DIY, dijadwalkan rampung pada Desember 2019, bersamaan dengan selesainya pembangunan Bandara Kulonprogo New Yogyakarta International Airport (NYIA).

‘’Bangunan bandara itu dipercepat April 2019 selesai. Tetapi bangunan tersebut untuk fasilitas penerbangan Internasional. Selebihnya, domistik akan diselesaikan total Desember 2019,’’ kata Menko Perekonomian Darmin Nasution di Kulonprogo, Yogyakarta.

Ia mengatakan hal itu ketika meninjau proyek Bandara Kulonprogo New Yogyakarta International Airport (NYIA) bersama jajaran Angkasa Pura I, Sabtu (19/1/2019).

Menko Darmin tidak menyebutkan secara khusus terhadap proyek-proyek pendukung lainnya. Namun pihaknya proyek pendukung NYIA bisa rampung lebih cepat dari yang dijadwalkan. Meskipun kontraknya selesai dikerjakan Desember 2019.

Proyek RSUD Internasional Wates itu, dimenangkan PT Nindya Karya (Persero). Dari pagu proyek Rp 270 milir, PT pelat merah tersebut menawar Rp 258 miliar. Dari pagu anggaran tersebut, seluruhnya multi years. Sebesar 30 persen diambilkan dari APBD Kulonprogo tahuh Anggaran 2018-2020 dan 70 persen dari APBD Provinsi DIY.

Akhir November 2018, proyek itu ditinjau Komisaris Utama PT Nindya Karya Sri Hartoyo. Sehari-harinya Sri adalah Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Bulan lalu dia berhasil menyelesaikan program doktor di UGM Yogyakarta di bidangnya.

Pihaknya berharap proyek RSUD itu, dapat diselesaikan dengan cepat tanpa mengurangi mutu bangunan. Sehingga dapat segera berfungsi untuk mendukung keberadaan NYIA.   

Direktur Utama RSUD Wates Lies Indriyati mengatakan, dalam proyek itu, bangunan pelayanan esensial ditempatkan dalam area berdekatan. Namun masih berada dalam satu gedung sehingga pasien tidak perlu jauh berjalan.

Rencananya gedung pelayanan eksisting akan disetting untuk pengembangan pelayanan perawatan kelas II dan III. Bersamaan itu pihaknya tengah berbenah menyiapkan mengembangkan layanan. Di antaranya membentuk tim layanan trauma center, evaluasi fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) di IGD untuk pelayanan paripurna.

Setelah ada layanan bedah syarat dan bedah ortopedi, pihaknya akan menambah pusat layanan bedah jantung. (syam/TN)