Tersangka PLTU Riau-1 Eni Maulani Saragih Kembalikan Uang Suap Rp 1,25 Miliar ke KPK

TOPNEWS.COM -  Tersangka suap kasus PLTU Riau-1 di Provinsi Riau Eni Maulani Saragih kembali mengembalikan uang yang diterima kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (11/8/2018). Eni mengembalikan sebesar Rp 1,25 miliar ke negara melalui KPK.

"Tersangka EMS (Eni Maulani Saragih) yang diperiksa sebagai saksi telah menyampaikan bukti pengembalian uang melalui rekening penampungan KPK pada penyidik. Pada tahap 3 ini, EMS mengembalikan Rp 1,25 miliar," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di GedungKPK, Jakarta Selatan,, Rabu (10/10/2018).

Eni sebelumnya dua kali mengembalikan  Rp 500 juta dari suap yang diterima dari proyek PLTU Riau-1. Pengurus Partai Golkar juga sudah mengembalikan Rp 700 juta. Diduga uang Rp 700 juta itu sempat digunakan untuk Munaslub Partai Golkar.

Sampai saat ini pengembalian uang ke KPK totalnya Rp 2,962 miliar. Tersangka EMS mengembalikan Rp 2,25 miliar dalam 3 tahap dan salah satu panitia Munaslub Golkar mengembalikan Rp 712 juta.

Eni Saragih usai diperiksa KPK membenarkan telah menyerahkan bukti pengembalian uang itu, ke KPK. Ia mengatakan,  uang Rp 2,25 miliar yang dikembalikan merupakan hasil suap yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

"Jadi yang sudah terpakai semua sudah saya kembalikan semua," kata Eni.  Kasus dugaan suap PLTU ini bermula dari Operasi Tangkap Tangan (OTT). KPK baru menetapkan tiga orang tersangka, yakni Eni Maulani Saragih, dan pemilik Blackgold Natural Insurance Limited Johanes Budisutrino Kotjo.

Dalam proses pengembangan, KPK juga menetapkan mantan Sekjen Golkar Idrus Marham sebagai tersangka. Idrus diduga secara bersama-sama dengan Eni menerima hadiah atau janji dari Johanes terkait kasus ini.

Idrus disebut berperan sebagai pihak yang membantu meloloskan Blackgold untuk menggarap proyek PLTU Riau-1. Mantan Sekjen Golkar itu dijanjikan uang USD 1,5 juta oleh Johanes jika berhasil menggarap proyek senilai USD 900 juta itu.

Proyek PLTU Riau-I sendiri masuk dalam proyek 35 ribu Megawatt yang rencananya bakal digarap Blackgold, PT Samantaka Batubara, PT Pembangkit Jawa-Bali, PT PLN Batubara dan China Huadian Engineering Co. Ltd. (syam/TN)