KPK Yakini Hasil Geledahan 12 Tempat Dapat Buka Takbir Permainan Proyek Meikarta

TOPNEWS.COm – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan maraton terkait kasus dugaan suap perizinan proyek properti Meikarta di Cikarang, Bekasi. Dalam catatan KPK, ada 12 tempat yang digeledah, di antaranya rumah CEO Lippo Group James Riady, rumah Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro dan rumah pribadi Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin. Dari serentetan penggeledahan itu, KPK menyita sejumlah barang di antaranya dokumen perencanaan proyek properti Meikarta di Cikarang, Bekasi. Dokumen permohonan perizinan Meikarta ke Pemkab Bekasi dan mata uang yuan.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, yang disita adalah dokumen perizinan Meikarta atau pihak Lippo ke Pemkab, dokumen perencanaan proyek Meikarta, kontrak-kontrak terkait Meikarta, barang bukti elektronik seperti komputer dan compact disk, mata uang rupiah dan yuan. ‘’Uang itu diamankan dari rumah Bupati Neneng. Uang yang diamankan sebesar Rp 100 juta lebih," Febri di kantornya Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2018). Ia meyakini sejumlah barang yang disita itu bisa membuka tabir permainan dalam pengurusan izin proyek Meikarta. Bahkan, menurut Febri, dari barang-barang tersebut bisa ditelusuri di tingkat proses mana dugaan suap sudah terjadi. "Secara keseluruhan, dari 12 lokasi yang digeledah secara simultan 2 hari kemarin, kami mendapatkan bukti-bukti yang semakin menguatkan penyidikan ini," ujar Febri

Ia mengatakan, KPK perlu lihat lebih menyeluruh kronologis proyeknya.Apakah sejak awal sudah ada persoalan dengan ketentuan perizinan atau persoalan baru muncul ketika pengurusan IMB.

‘’Ini penting untuk melihat secara persis underline transaksi dugaan suapnya," tutur Febri.

Penggeledahan maraton terkait dugaan suap perizinan Meikarta digelar sejak Rabu (17/10) hingga Kamis (18/10). (syam/TN)