Mendagri: Fenomena Korupsi Berjamaah di Indonesia Baru Terjadi di DPRD Kota Malang

TOPNEWS.COM - Sebanyak 40 Pengganti Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Kota Malang dilantik, Senin (10/8/2018). Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo didampingi Dirjen Otonomi Daerah Sumarsono menganggap hal itu, sebagai fenomena nasional.

 MTjahjo mengatakan, bahwa pihaknya sengaja datang ke Kota Malang untuk memastikan sendiri bahwa segala sesuatunya berjalan lancar. Hal ini ia lakukan lantaran fenomena korupsi berjamaah ini pertama kali terjadi di Indonesia.

"Di sejarah negara kita ini pertama kalinya sampai menjadikan sebuah lembaga macet, tidak memenuhi forum, terjadi di Kota Malang, Jatim," kata Mendagri Tjahyo Kumolo usai melantik 41` anggota DPRD Kota Malang hasil PAW, Senin (10/8/2018).

Ia menyatakan kepuasannya atas kinerja Soekarwo sebagai Gubernur Jatim yang merupakan perwakilan pemerintah pusat di daerah. Soekarwo dianggap telah mengambil langkah yang tepat dan cepat untuk mengatasi kelumpuhan pemerintahan di kota Malang akibat korupsi berjamaah tersebut.

"Yang pertama konsolidasi dengan partai politik, KPU, Bawaslu, Forkopimda sehingga hari ini terlaksana pelantikan 40 anggota DPRD kota Malang. Pak Gubernur dengan cepat melakukan langkah-langkah tersebut," ujar Tjahyo.

endagri.go.id

Tjahjo menekankan bahwa sinergitas antara DPRD dan Pemda harus terjaga. Hal ini demi keberlangsungan roda pemerintahan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat. Langkah yang telah ditempuh Pemprov dan semua pihak untuk mengatasi permasalahan kota Malang sudah tepat. "Hal ini penting karena untuk membangun tata kelola pemerintahan yang lebih efektif efisien. Jangan sampai pengambilan keputusan politik untuk pembangunan di kota Malang apalagi menyangkut anggaran yang harus selesai tgl 15 Desember ini tidak terganggu. Karena bagaimana pun DPRD ini satu kotak dengan Pemda jadi harus bekerja bersama," jelasnya. (syam/TN)