Dalami Aliran Dana Otonomi Dana Khusus Aceh 2018, KPK Periksa Teman Steffy Burase

TOPNEWS.COM -  Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa dua saksi terkait kasus dugaan suap pengalokasian dan penyaluran Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) tahun anggaran 2018.

Dua saksi tersebut adalah staf khusus Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf bernama  Johhnic Apriano dan teman dari Steffy Burase, Farah Amalia.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, bahwa Farah diperiksa untuk menelusuri aset Steffy.

"Rumah Farah telah digeledah, KPK perlu menelusuri kepemilikan aset dan hubungannya dengan saksi Steffy," kata Febri di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (6/9/2018).

Sementara untuk Johhnic, KPK ingin mendalami adanya dugaan penyalahgunaan kewenangan Irwandi sebagai gubernur berkaitan dengan kasus ini.

"Terhadap saksi 1 (Johhnic Apriano) perlu didalami pengetahuannya tentang  pelaksanaan tugas Gubernur Aceh saat itu terkait perkara yang sedang disidik saat ini," ujar Febri.

Dalam kasus ini KPK menjerat empat orang tersangka.

Yaitu Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Hendri Yuzal dan T. Syaiful Bahri. Mereka diduga sebagai penerima suap. Sedangkan sebagai pemberi suap, KPK menjerat Bupati Bener Meriah Ahmadi.

Bupati Ahmadi diduga memberi suap Rp 500 juta dari total fee Rp 1,5 miliar terkait ijon proyek pembangunan infrastrukur yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh tahun anggaran 2018.

Pemberian dilakukan Bupati Ahmadi melalui Hendri Yuzal dan T. Syaiful Bahri.

KPK menduga uang suap dari Bupati Ahmadi diperuntukkan untuk membeli medali dan pakaian atlet dalam ajang Aceh International Marathon 2018.

Steffy Burase merupakan tenaga ahli dalam event tersebut. (syam/TN)