Kasus Jual Beli Fasilitas Tahanan, KPK Periksa Plt KPLP Lapas Klas 1 Sukamiskin

TOPNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengembangkan kasus suap jual beli fasilitas  tahanan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Adalah Pelaksana Tugas Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) dan Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban masyarakat Lapas Sukamiskin Slamet Widodo yang, Kamis (9/8/2018) dipanggil penyidik KPK di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.

‘’Dia dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Fahmi Dharmawansyah,’’  kata juru bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta Selatan.

Selain itu, KPK juga memeriksa Kepala Seksi Kesehatan Lapas Sukamiskin Yogi Suhara, Staf Perawatan Lapas Sukamiskin Ficky Fickry F dan dari pihak swasta Radian Azhar.

Mereka diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Fahmi Dharmawansyah. Pemeriksaan terhadap KPLP diperlukan karena tanggungjawab pengamanan kamar tahanan di tangan KPLP. Bila ada tahanan keluar  Lapas, dia orang pertama yang mengetahui kemana perginya.

KPK sudah memeriksa beberapa saksi, salah satunya adalah Ike Rahmawati, adik Inneke Koesherawati. Inneke adalah istri Fahmi Dharmawansyah,  tersangka suap Kalapas Sukamiskin Wahid Husen.

Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan empat orang sebagai tersangka. Mereka adalah Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husen, ajudan Hendry Saputra,  Fahmi Darmawansyah, dan napi Andri Rahmat.

Fahmi diduga memberikan dua unit mobil kepada Kalapas Wahid. Suap itu diberikan untuk mendapatkan fasilitas kamar dan izin keluar lapas dengan leluasa . Kamar Fahmi dilengkapi AC, televisi, lemari es, dan wastafel.

Dalam kasus itu, KPK menyita barang bukti uang tunai Rp 279 juta dan 1.140 dolar AS, satu unit mobil Mitsubishi Triton Exceed hitam dan satu unit Mitsubishi Pajero Sport Dakar hitam.

KPK juga menemukan dokumen pemberian dan penerima mobil yang diduga diberikan kepada Wahid sebagai imbalan atas pemberian fasilitas sel mewah tersebut. (syam/TN)