Zumi Tersangka, Wapres JK: Pemberantasan Korupsi di Daerah Berjalan Efektif

JAKARTA (TopNews) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan,  jika Zumi Zola ditetapkan sebagai tersangka, maka akan menambah panjang daftar kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Hal itu, menurut Jusuf Kalla, menjukkan bahwa kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberantas korupsi di daerah-daerah sudah berjalan efektif.
"Itu artinya pemberantasan korupsi berjalan efektif, karena sekarang mengarah ke daerah. Itulah kerja KPK," kata Jusuf Kalla menanggapi kasus hukum yang menimpa Gubernur Jambi Zumi Zola di Jakarta, Jumat (2/2/2018) petang.
Tim Penindakan KPK telah menggeledah rumah dinas Zumi Zola, Vila miliknya dan lainnya terkait dengan kasus suap pengesahan RAPBD Jambi tahun anggaran 2018. Bahkan penggeledahan dan pemeriksaan 13 orang saksi di Mapolda Jambi masih berlangsung hingga Jumat (2/2) kemarin.
Sehari sebelumnya Wapres JK mengatakan, bahwa pihaknya telah mendengar Zumi dicekal. Tetapi katanya, belum dinyatakan sebagai tersangka.
Sebelumnya, KPK tengah membuka penyelidikan baru kasus dugaan suap pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jambi tahun anggaran 2018. Salah satu orang yang dibidik dalam penyelidikan ini adalah Gubernur Jambi, Zumi Zola.
Dalam kasus suap APBD Jambi, KPK telah menetapkan empat orang tersangka. Mereka adalah Erwan Malik, anggota DPRD Jambi dari Fraksi PAN Supriyono, plt kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jambi Arfan, dan asisten daerah Bidang III Jambi Saifudin.
Dari tangan mereka, penyidik KPK mengamankan uang sebesar Rp 4,7 miliar dari total  uang ketok yang diduga telah disiapkan pihak Pemerintah Provinsi Jambi Rp 6 miliar. Ada uang Rp 1,3 miliar yang tak tersita operasi tangkap tangan (OTT). Belakangan, ada sejumlah anggota DPRD Jambi yang mengembalikan uang kepada KPK, namun identitasnya tak disebutkan.  (syam/TN)