Tutupi Beras 600 Ton Raib, Juru Timbang: Kepala Gudang Bulog Buat OP Fiktif - GROBOGAN TOP NEWS

Tutupi Beras 600 Ton Raib, Juru Timbang: Kepala Gudang Bulog Buat OP Fiktif


SEMARANG (TopNews) - Nurul Huda, juru timbang Gudang Bulog Randu Garut Baru Kota Semarang, Jateng,  dituntut pidana penjara enam tahun dan denda Rp 50 juta subsidaer kurungan tiga bulan.
Demikian surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Semarang yang dibacakan  Dyah P di Pengadilan Kota Semarang,  Senin (5/2/2018).
Jaksa Dyah juga menuntut Nurul Huda mengganti kerugian negara sebesar Rp 5 miliar.
Sidang selanjutnya mendengarkan pledoi dari terdakwa Senin (12/2/2018) mendatang.
Nurul Huda usai sidang tak mengelak, bahwa dirinya merupakan juru timbang Gudang Bulog Randu Garut Baru Semarang. Tugasnya adalah menimbang dan mencatat semua setoran beras yang masuk ke gudang.
Ia mengatakan, bahwa dia hanya pegawai rendahan yang bekerja sesuai instruksi atasan. "Ya saya ini tak ubahnya seperti pesuruh, cuma mengikuti perintah atasan," kata Nurul.
Menurut Nurul, yang membuat kerugian negara dan raibnya beras sebanyak 600 ton di Gudang Bulog Randugarut akibat permainan GD fiktif oleh kepala gudang.
Permainan GD fiktif ini berjalan sejak tahun 2014 hingga 2017. "Jadi contoh, ada beras masuk. Dicatat 100 ton di administrasi tapi fisiknya yang masuk cuma 50 ton," ujarnya.
Untuk menutupi kekurangan beras itulah Nurul membuat ronggga di tengah tumpukan beras. "Memang saya yang buat rongganya, tapi itu perintah atasan. Itu terjadi di zaman Pak Hos dan Pak Budiawan," jelasnya.
Nurul yang bertugas sebagai juru timbang pernah tidak dipekerjakan sebagaimana fungsinya oleh atasannya. Nurul mengaku, seluruh administrasi penimbangan dilakukan oleh pegawai honorer.
"Jadi waktu itu saya tidak dipakai sama sekali, cuma kebagian tanda tangan saja. Yang mengatur semua itu adalah kepala gudang," tuturnya.
Untuk satu tumpukan beras berisi 235 ton. Dalam satu gudang memuat 12 tumpukan. Jumlah gudang ada empat tapi yang berisi cuma dua. Dalam satu tumpukan itu, kata Nurul, bisa memangkas 100 ton beras apabila dipasang rongga.
"Jadi bisa dihitung sendiri berapa jumlah yang hilang. Satu gudang isinya 12 tumpukan. Ada dua gudang yang terisi, tiap tumpukan dipasang rongga yang bisa memangkas sampai 100 ton," kata Nurul.
Ia menyebut GD fiktif ini tak bisa dipisahkan dari permainan antara kepala gudang dan mitra Bulog. Menurutnya, untuk mengakalinya, kepala gudang dan mitra membuat Operasi Pasar (OP) Fiktif. OP fiktif ini, katanya, juga kerap dilakukan oleh mitra Bulog agar beras yang sudah dibeli dari Bulog bisa dijual ke luar pulau dengan harga yang lebih mahal.
"OP itu kan harus dari pusat, dibuatlah seolah olah itu ada OP padahal tidak ada. Seperti kejadian di Pelabuhan Tanjungmas, itu biasa dilakukan oleh mitra," papar Nurul.
Nurul mengaku praktik seperti itu lumrah dilakukan di Perum Bulog se Indonesia. Pihaknya meyakini praktik seperti ini dilakukan Gudang Bulog se Indonesia. Maka ia meminta kejaksaan agar menyelidiki keterlibatan atasannya.
‘’Masak sekelas juru timbang bisa mencuri beras sebanyak itu tanpa ketahuan, bagaimana caranya. Justru saya membuat rongga itu karena perintah atasan," kata Nurul. (syam/TN)

Tutupi Beras 600 Ton Raib, Juru Timbang: Kepala Gudang Bulog Buat OP Fiktif Tutupi Beras 600 Ton Raib, Juru Timbang: Kepala Gudang Bulog Buat OP Fiktif Reviewed by samsul huda on February 06, 2018 Rating: 5

No comments

Post AD