KPK Kantongi Hasil Audit Kerugian Negara Dari Kasus Korupsi PT Jasindo

 JAKARTA (TopNews) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengantongi hasil perhitungan kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). PT itu diduga korupsi pengadaan Asuransi Oil and Gas antara BP Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Tahun 2010-2012 dan Tahun 2012-2014.
KPK tengah mempelajari hasil audit kerugian negara yang baru diterima dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Namun belum disebutkan berapa total kerugian negara dalam kasus korupsi PT Jasindo.
"Yang pasti perhitungan kerugian keuangan negara sudah diterima KPK. Tentu kita harus pelajari lebih lanjut," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di kantornya Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2018).
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan mantan Direktur Utama PT Asuransi Jasindo Budi Tjahjono sebagai tersangka.
Budi diduga menerima imbalan Rp15 miliar dalam pengadaan Asuransi Oil and Gas pada BP Migas pada KKKS tahun 2010-2012 dan tahun 2012-2014. Imbalan itu ditenggarai KPK sebagai kerugian negara awal.
Febri mengatakan, hasil perhitungan kerugian negara itu akan disesuaikan dengan keterangan sejumlah tersangka yang telah diperiksa sebagai saksi. Data kerugian negara juga akan digunakan sebagai dasar pemeriksaan saksi-saksi lainnya.
"Kami pelajari, kami lihat kesesuaian dengan saksi-saksi yang sudah kami periksa dan kebutuhan pemeriksaan lebih lanjut. Itu langkah signifikan dalam penanganan perkara. Karena kami pakai Pasal 2, Pasal 3," ujar Febri.
Penyidikan kasus dugaan korupsi di Jasindo sudah berjalan hampir setahun, namun Budi yang telah ditetapkan sebagai tersangka belum pernah diperiksa.
Febri mengatakan, pihaknya segera memeriksa tersangka itu. Bahkan ia berjanji akan menyampaikan jadwal pemeriksaan Budi kepada awak media. (syam/TN)