Tahun 2018, KPK Akan Selesaikan Kasus e-KTP, BLBI dan Korporasi

JAKARTA (TopNews) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambut datangnya tahun baru 2018 dengan sejumlah harapan. Adalah Wakil Ketua KPK Laode Syarif yang mengatakan, bahwa pihaknya ke depan ingin menuntaskan kasus-kasus besar yang saat ini tengah berjalan di KPK.
"Kasus e-KTP dan BLBI merupakan titik perhatian yang diupayakan selesai pada tahun 2018. Meskipun untuk BLBI yang menyangkut Sjamsul Nursalim telah bermukim di Singapura," kata Wakil Ketua KPK Laode di Jakarta, Senin (1/1/2017).
Ia mengatakan hal itu menanggapi datangnya tahun baru 2018 di mata KPK. Sjamsul Nursalim dan istrinya, beberapa kali dipanggil KPK terkait kasus BLBI. Namun yang bersangkutan tidak pernah hadir tanpa keterangan jelas. Bahkan KPK juga telah minta bantuan komisi anti rasuah Singapura, tetapi juga tak berhasil membawa bos PT Gajah Tunggal itu, ke Jakarta.
Beberapa bulan lalu Laode mengungkapkan, bahwa target penuntasan kasus e-KTP paling lambat tahun 2019. Yaitu  bersamaan dengan batas akhir masa jabatan komisioner pimpinan KPK saat ini.
‘’Ini resolusi, dengan resolusi itu, artinya target penyelesaian kasus e-KTP setahun lebih cepat dari target awal,’’ ujarnya.
Laode juga menyinggung targetan lain seperti kasus Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (SKL-BLBI) Sjamsul Nursalim dan lainnya. KPK, kata Laode, ingin kasus-kasus yang tengah dalam penyelidikan segera naik status.
"Tindak pidana korupsi korporasi dan korupsi sumber daya alam lebih banyak yang sampai penuntutan. Hal ini menjadi target selesai tahun 2018," jelasnya.
Di bagian lain Laode mengaku prihatin karena penyidik seniornya Novel Baswedan masih menjalani perawatan mata di Singapura. Sejak 11 April 2017, Novel menjalani perawatan mata akibat disiram air keras orang tak dikenal.
Wakil Ketua KPK ini meminta doa masyarakat untuk kesembuhan mata kiri Novel, agar bisa segera kembali bergabung dengan KPK. (syam/TN)