Menteri Pertanian Amran Sulaiman Bantah 2018 Subsidi Benih Dicabut

 JAKARTA (TopNews) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, bahwa pemerintah tidak mencabut kebijakan subsidi benih untuk petani pada tahun 2018 ini, sehingga petani tetap bisa mendapat benih berkualitas pilihan dari pemerintah.
Ia menjelaskan, pemberian subsidi benih tetap dianggarkan dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun anggaran 2018 sebesar Rp1 triliun.
Isu pencabutan subsidi benih dari pemerintah dinilai salah kaprah. Sebab, yang terjadi adalah Kementerian Pertanian (Kementan) mengambil anggaran subsidi benih itu dan kemudian mendistribusikan langsung benih tersebut kepada petani.
Artinya pencabutan subsidi hanya pada pengalihan distribusi yang semula dari pemerintah pusat ke PT Sang Hyang Sari (Persero) atau SHS, lalu ke petani. Kini dari pemerintah pusat langsung ke Kementan, lalu didistribusikan ke petani melalui program mandiri benih seribu desa.
"Dulu 2015-2016, serapannya 20 persen, 80 persennya tidak diserap oleh masyarakat petani. Tapi kami kreatif, sehingga anggaran Rp1 triliun kami sepakat diambil, Rp1 triliun ini diberikan benih langsung,"  kata Mentan Amran di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (3/1/2017).
Ia mengatakan, pengalihan distribusi subsidi benih dilakukan karena neraca keuangan SHS yang tidak mencukupi, sehingga membuat distribusi tersendat dan benih subsidi yang bisa diserap petani minim.
Meski demikian pihaknya menilai, ke depannya neraca keuangan SHS lebih baik, tentu pemerintah membuka pintu bila SHS ingin kembali mendistribusikan benih bersubsidi.
"Sekarang jadi kami ambilalih, langsung kami berikan ke petani. Kami harap petani juga berkontribusi mengambil. Tapi kalau masih ada dari SHS (penyaluran benih), tidak masalah juga," katanya.
Sementara berdasarkan catatannya, jumlah benih yang diberikan subsidi, yaitu benih padi untuk lahan tiga juta hektar, benih jagung untuk lahan empat juta hektar, benih kedelai untuk lahan 500 ribu hektar, dan lainnya.
"Bahkan gratis dengan pupuknya," ujarnya.
Dengan subsidi benih dari pemerintah, katanya, setidaknya bisa menghasilkan produksi yang lebih banyak. Misalnya, produksi padi bisa meningkat dari 5 ton menjadi 10 ton dan produksi jagung bisa naik dari 3 ton menjadi 8-10 ton.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Haryo Soekartono tak setuju bila pemerintah mencabut subsidi benih kepada petani. Sebab dapat memberi tekanan pada petani dalam mendapatkan benih yang murah dan berkualitas.
"Dampaknya benih padi yang selama ini hanya Rp 2.500 per kilogram  akan menjadi Rp11 ribu per kg," kata Bambang. (syam/TN)