Mentan Amran Tak Tanggapi Desakan Petani Grobogan Yang Tolak Impor Beras - GROBOGAN TOP NEWS

Mentan Amran Tak Tanggapi Desakan Petani Grobogan Yang Tolak Impor Beras


GROBOGAN (TopNews)  – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tak menanggapi pernyataan Bupati Grobogan Sri Sumarni, meski pernyataan itu disampaikan langsung di hadapannya. Bupati Sri mengatakan, bahwa pihaknya dan petani di Grobogan menolak impor beras. Lebih-lebih impor itu berlangsung saat panen raya tengah berlangsung.
‘’Kita surplus beras, maka tak perlu impor,’’ kata Bupati Grobogan Sri Sumarni di hadapan Menteri Amran di Brati, Grobogan, Selasa (23/1/2018).
Bupati menyampaikan hal itu saat panen padi di Desa Menduran, Kecamatan Brati bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Sebelumnya, Kamis (11/1/2018) Kepala Balitbang Kementerian Pertanian Muhammad Syakir melakukan panen padi perdana musim tanam (MT) I di Desa Ngeluk, Kecamatan Penawangan.
Saat itu petani di Desa Ngeluk juga menolak kebijakan pemerintah yang mengimpor beras 500.000 ton ke Vietnam dan Thailan. Mereka khawatir impor tersebut menjadikan harga gabah kering panen (GKP) anjlok di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 3.700/kg.
Sampai kemarin harga gabah masih bertahan antara Rp 4.500-Rp 5.000/kg. Bupati Grobogan Sri mengatakan, suara bupati adalah suara petani. Bupatinya menolak impor, praktis petani juga menolak. Sebab impor merugikan petani, lantaran harga gabah di tingkat petani dikhawatirkan anjlok. 
Menteri Pertanian Amran Sulaiman lebih banyak bicara tentang keberhasilan pihaknya dalam bidang pertanian. Ia mengatakan,  beberapa tahun terakhir banyak keberhasilan yang dicapai dalam sektor pertanian di bawah Kementan. Ia mencontohkan, misalnya, keberhasilan tidak impor beras dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
”Sudah dua tahun berturut-turut kita tidak impor beras, yaitu 2016 dan 2017,”  kata Menteri Amran. Dua tahun terakhir, lanjutnya, juga tidak ada impor jagung dan bawang merah. Sebaliknya, Indonesia malah ekspor bawang merah dan jagung ke sejumlah negara.
”Ini adalah keberhasilan yang luar biasa dan harus disyukuri. Kalau tidak bersyukur maka nikmat ini bisa dicabut Allah SWT,”  ujar Menteri Amran.
Januari 2018 luasan panen padi di Jateng, termasuk Grobogan ada 303 ribu hektare. Menurut Menteri Amran hasil panen seluas ini ditaksir mencapai 1,8 juta ton gabah atau setara 800 ribu sampai 1 juta ton beras.
Menyingung soal harga gabah dikatakan,  harga gabah saat ini mulai turun. Beberapa waktu lalu, harga gabah panen mencapai Rp 5.700/kg dan hari ini menjadi Rp 5.000/kg. Ini artinya, gabah panen pada awal tahun ini sudah terserap pasar. Pihaknya berharap agar harga beras bisa diturunkan Rp 700/kg.
Selain di Jawa Tengah, panen juga berlangsung di Jawa Timur dan Jabar. Februari 2018 diperkirakan berlangsung puncak panen raya di berbagai daerah. Dari kondisi ini maka stok pangan diperkirakan dalam kondisi aman. Usai dari Grobogan, Mentan Amran dan rombongan meluncur dalam acara yang sama ke Kudus. Sehari sebelumnya dia panen raya di Bojonegoro, Jatim. (syam/TN)
Mentan Amran Tak Tanggapi Desakan Petani Grobogan Yang Tolak Impor Beras Mentan Amran Tak Tanggapi Desakan Petani Grobogan Yang Tolak Impor Beras Reviewed by samsul huda on January 23, 2018 Rating: 5

No comments

Post AD