Penanganan Program Penurunan Angka Kemiskinan di Grobogan Belum Jelas

GROBOGAN (TopNews) – Penanganan program penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Grobogan (Jateng) belum jelas. Sebab Dinas Sosial masih melakukan validasi data mengenai angka kemiskinan dan pengangguran di daerah itu.
‘’Jadi yang didata baru angkanya, belum menyentuh program,’’ kata Ketua LSM Hizib Grobogan A. Syamsulhuda di Purwodadi, kemarin.  Padahal katanya, pemerintah pusat  minta jajaran Pemda menangani kemiskinan dan pengangguran di tahun anggaran 2018. Sebab angka kemiskinan dan pengangguran di tengah maraknya pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan lainnya, terus meninggi.
Bahkan pembangunan jalan dan jembatan di desa-desa melalui dana desa juga marak dilakukan pihak desa di semua pelosok tanah air. Namun angka kemiskinan dan pengangguran malah kedapatan naik. Itu sebabnya, Presiden Jokowi minta Pemda dan jajarannya untuk segera menurunkannya melalui program nyata dan terpadu dengan pusat. Sebab kalau angkanya terus meninggi dikhawatirkan akan mengganggu inflasi.
Dinas Sosial Grobogan kini tengah melakukan kegiatan verifikasi dan validasi data terpadu program penanganan kemiskinan. Harapannya data mengenai hal itu, menjadi valid dan terukur dengan kondisi saat ini di lapangan.
Kepala Dinsos Grobogan Andung Sutiyoso mengatakan, basis data terpadu Kementerian Sosial 2015 didapati 207.699 rumah tangga sasaran (RTS) miskin di Grobogan. RTS itu tersebar di 280 desa/kelurahan di 19 kecamatan di daerah itu.
UU No 13/2013 tentang penanganan kemiskinan menyebutkan, bahwa secara berkala data itu, perlu dilakukan verifikasi dan validasi tiap dua tahun. Mengingat data terakhir dikeluarkan tahun 2015 maka pada tahun 2017 perlu dilakukan divalidasi lagi.
Untuk menangani hal itu, pihaknya mengadakan bintek verifikasi dan validasi data terpadu program penanganan kemiskinan di gedung Riptaloka, Sabtu (20/10/2017).Dalam kegiatan itu, pihaknya mengerahkan 181 petugas. Yakni, 162 pendamping program keluarga harapan dan 19 TKSK di tiap kecamatan. (syam/TN)