Tanah Pinggir Kali Tirto Berongga, Warga KIunden Diminta Waspada

GROBOGAN (Top News) – Pemda Grobogan dituding tidak serius menangani bencana tanah longsor du Kelurahan Kunden, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan.Pasalnya, bencana tanah longsor yang terjadi sejak April 2014 itu, hingga kini belum ada tanda-tanda ditangani.
‘’Tanah dekat Kali Tirto ini sepertinya bergerak. Kemarau seperti sekarang ini kedapatan banyak yang merekah, dan penghujan diguyur hujan longsor besar dipastikan terjadi,’’ kata Suyono, warga yang menghuni di sekitar lokasi longsor, Selasa (15/8/2017).
Ia mengatakan, Balai Wilayah Sungai Pemali Juana Semarang dan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) pernah mengadakan survei tentang kondisi tanah di lokasi longsor. Survei itu dilakukan beberapa bulan setelah terjadinya longsor. Hasinya diketahui bahwa kondisi tanah di pinggir Kali Tirto dalam keadaan labil dan berongga. Maka disarankan warga di sekitar Kali Tirto waspada, dan hbila memungkinkan direlokasi ke tempat yang aman.
Namun sampai sekarang relokasi tak dapat direalisasikan karena anggaran untuk itu belum siap. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBPD) Grobogan pernah menganggarkan penanganan longsor Kunden Rp 100 juta dari APBD Perubahan 2016. Anggaran tersebut digunakan untuk penanganan darurat, yaitu menghurug kembali tanah yang ambles sepanjang 170 meter dengan kedalaman 7 meter.
‘’Tidak lama gurugan itu hilang akibat tanah tersebut ambles,’’ kata Suyono.  Karena ambles maka terjadi longsor susulan. Akibatnya beberapa rumah mengalami retak-retak terpaksa dirobohkan. Karena dinilai membahayakan untuk ditempati. Bahkan jalan utama yang menghubungkan ibu kota kecamatan dengan warga Kelurahan Kunden putus tergerus longsor.
‘’Kini longsor itu mengancam puluhan rumah di pinggir Kali Tirto,’’ ujar Suyono. Kepala BPBD Grobogan Agus Laksono mengatakan, pihaknya sudah mengkoordinasikan penanganan bencana tanah longsor Kunden dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR), Balai Wilayah Sungai Pemali Juana dan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Namun anggaran untuk itu belum tersedia, maka longsor Kunden belum dapat tertangani tuntas hingga sekarang.
Dinas PUPR Grobogan tengah mengusulkan penanganan bencana longsor Kunden melalui Gubernur Jateng. Dikabarkan gubernur sudah mengalokasikan anggaran itu ke DPRD. Bahkan Komisi D DPRD Jateng, awal Agustus 2017 sudah mengadakan kunjungan kerja ke Grobogan mengecek beberapa titik bencana tanah longsor di daerah ini.
Kepala Dinas PUPR Grobogan Subiyono membenarkan hal itu. Ia mengatakan, bhawa pihaknya telah mengusulkan ke Gubernur Jateng Rp 20 miliar khusus untuk penanganan bencana longsor Kunden. Ia berharap, dapat terealisasi, sehingga longsor Kunden yang terjadi sejak 2014 dapat tertangani tuntas. (syam/TN)