Dirjen Hubla Ditangkap KPK, Menhub Minta Maaf Pada Masyarakat Indonesia

JAKARTA (Top News) – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku prihatin atas kejadian operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Dirjen Perhu8bungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan.
Meski demikian Menhub Budi menjunjung tinggi kegiatan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia mengaku, bahwa Kementerian Perhubungan belum menerima informasi resmi dari KPK terkait penangkapan Dirjen Hubla berinisial TB di sebuah hotel Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2017) malam.
“Kami prihatin sekali karena sejak awal saya sudah keras supaya jangan ada orang Kemenhub yang menerima suap atau korupsi,’’ kata Menhub Budi Karya Sumadi dalam keterangan pers di kantonya Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2017).
Pihaknya masih menunggu pernyataan resmi dari KPK mengenai detail operasi tangkap tangan terhadap pejabat salah seorang Kemenhub itu.
Peristiwa korupsi yang kembali terjadi di Kemenhub itu, mendorong Menhub Budi Karya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena korupsi masih terjadi di kementerian yang dipimpinnya sejak pertengahan tahun 2016 tersebut.
“Atas nama pribadi dan Kementerian Perhubungan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia, karena kejadian ini kembali terulang,” kata Menhub sedih.
Menhub akan menghormati dan menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk melakukan proses hukum sebagaimana mestinya. Kejadian ini dikatakan Menhub menjadi masukan bagi dirinya untuk lebih keras melakukan pengawasan ke dalam.
Ia mengatakan, semua masih ingat ketika pihaknya melakukan operasi tangkap tangan pungli di awal masuk Kemenhub. Setelah berhasil dikendalikan, ternyata belakangan praktik korupsi ini masih ada meski pada setiap kesempatan pihaknya selalu mengingatkan.
‘’Hal ini menjadi masukan bagi saya untuk lebih keras melakukan pengawasan ke dalam. Korupsi adalah penyakit bangsa yang harus terus kita lawan secara bersama,” ujarnya. (syam