Hari Ketiga Korban Tewas Tsunami Selat Sunda Capai 429 Orang dan 154 Hilang

GTOPNEWS.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan data sementara sampai Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB, korban meninggal akibat tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Serang dan Lampung mencapai 492 orang.

"Jumlah itu kemungkinan bisa bertambah, karena tim evakuasi masih mengadakan pencarian di daerah-daetah terdampak tsunami. Dan dampak paling parah terjadi di Pandeglang Banten," kata Sutopo pada ketika pers di BNPB di Jakarta, Selasa (25/12/2018).

BNPB mencatat, hingga hari ketiga pasca-tsunami Selat Sunda, selain ratusan orang meninggal, juga didapati sebanyak 1.485 orang luka-luka, 154 orang dinyatakan hilang dan 16.082 orang masih mengungsi.

Gelombang tsunami menerjang Selat Sunda Sabtu (22/12/2018). Lima kabupaten menjadi kawasan terdampak. Yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten, Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus Provinsi Lampung.

Dari lima kabupaten itu, Pandeglang mengalami dampak paling parah. Di kabupaten ini tercatat 290 orang meninggal, 1.143 orang luka-luka, 77 hilang, dan 14.395 mengungsi.

Di Kabupaten Lampung Selatan, 108 orang meninggal, 279 luka-luka, 9 orang hilang dan 1.373 orang mengungsi. Sedangkan, di Kabupaten Serang tercatat 29 orang meninggal, 62 luka-luka, 68 hilang dan 83 orang mengungsi. Di Pesawaran, satu korban jiwa, satu luka-luka dan 231 mengungsi. Di Tanggamus terdata satu orang meninggal.

Masa tanggap darurat di Pandeglang akan diberlakukan selama 14 hari dari 22 Desember 2018 sampai 4 Januari 2019. Sedangkan Lampung Selatan diberlakukan tujuh hari dari 23 - 29 Desember 2018.

"Kemungkinan nanti bisa diperpanjang disesuaikan kondisi lapangan," kata Sutopo.

Bencana yang dialami lima kabupaten ini ditetapkan sebagai bencana kabupaten karena pemerintah daerah dianggap masih sanggup menangani. Namun tetap didampingi pemerintah pusat. (syam/TN)