Dinas PUPR Siap Lelang Proyek Peningkatan Jalan 2018 Lebih Awal

GROBOGAN (TopNews) – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Grobogan menyatakan siap mengadakan lelang proyek – proyek jalan tahun anggaran 2018 dengan lebih awal. 
Demikian ditegaskan Kepala Dinas PUPR Grobogan Subiyono di Purwodadi, Selasa (4/12/2017). Sebelumnya Sekda Grobogan Moch. Sumarsono sebagai penanggungjawab anggaran 2018 menginstruksikan ke dinas-dinas di jajaran Pemkab daerah itu, supaya melelangkan kegiatan fisiknya lebih awal dibanding lelang proyek tahun anggaran 2017. Sehingga penyerapan anggaran tahun 2018 bisa tercapai dengan tepat waktu. 
Sekda mengatakan, penyerapan anggaran tahun 2017 terpantau kurang maksimal. Hal itu akibat proyek-proyek fisik dilelangkan pada pertengahan tahun anggaran, sehingga kegiatan fisik menumpuk di akhir tahun anggaran. Akibatnya penyerapan anggaran dalam setiap tri wulan menjadi tak maksimal.
Kadinas PUPR Grobogan Subiyono mengatakan, dinasnya tengah mempersiapkan dokumen lelang jalan tahun anggaran 2018, meskipun belum sempurna. Sebab tim untuk itu sebagian masih menyelesaikan tugas pengawasan terhadap proyek-proyek jalan dan pengairan tahun anggaran 2017.
‘’Desain jalan 2018 memang belum kita siapkan, sebab menunggu proyek jalan tahun anggaran 2017 selesai,’’ kata Subiyono.  Rencananya beberapa ruas jalan dari paket APBD Perubahan 2017 akan selesai 22 Desember 2017.
Tahun 2018 pihaknya menerima alokasi dana untuk perbaikan jalan dari APBD sebesar Rp 33 miliar dan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat sebesar Rp 38,4 miliar.  Ia mengatakan, untuk Bantuan Provinsi (Banprov) 2018, angkanya belum ada kepastian hingga sekarang. Sebab masih dibahas  di kalangan Tim Teknis APBD Jateng lantaran daerah – daerah yang mengajukan Banprov cukup banyak.
Bagaimana dengan dana alokasi untuk pengairan ? Dalam hal ini pihaknya mengatakan, untuk APBD Rp 15 miliar dan DAK Rp 6,25 miliar. Untuk pengairan dikatakan, tidak dapat dilelang secara cepat sebagaimana jalan. Sebab Maret 2018 sarana irigasi yang ada masih digunakan petani untuk mengairi sawahnya. Sehingga perbaikan irigasi dan pembuatan dam-dam irigasi menunggu setelah petani selesai panen. (syam/TN)