Warga Perumda Desak Gubernur Ganjar Perbaiki Saluran Pembuangan Gajah Mada

GROBOGAN (TopNews) – Puluhan warga di lingkungan perumahan daerah (Perumda) di Jalan Gajah Mada Purwodadi, Grobogan, Jateng, mendesak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo merehabilitasi, memperbaiki dan normalisasi saluran pembuangan di sepanjang jalan itu. Sebab setiap hujan deras belakangan ini lingkungan perumahan tersebut kebanjiran. Hal ini akibat saluran pembuangan di sepanjang jalan tadi tak berfungsi dengan baik.
Puluhan warga Perumda itu mendesak Gubernur Jateng melalui surat permintaan perbaikan dan normalisasi saluran pembuangan Jalan Gajah Mada Purwodadi  yang ditujukan kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Surat tersebut ditandatangani Ketua RW 20 Perumda Sutedja dan puluhan warga Perumda yang jadi sasaran banjir.
Tembusan surat itu dikirim ke Bupati Grobogan Sri Sumarni, Ketua DPRD Agus Siswanto, Kepala Balai Dinas Bina Marga Jateng di Purwodadi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan lainnya. Untuk tembusan surat ke Bupati Grobogan, kemarin sudah langsung dijawab. Bupati melalui Sekda Sumarsono memerintahkan Kepala Dinas PUPR untuk mengkaji dan memperhatikan permintaan warga Perumda di Jalan Gajah Mada tersebut.
Kepala Dinas PUPR Grobogan Subiyono membenarkan, bahwa pihaknya telah menerima surat perintah untuk mengkaji masalah banjir yang melanda kawasan Perumda. Selain itu ia juga telah menerima surat tembusan yang dikirimkan ke Gubernur Jateng.
Pihaknya telah mengkoordinasikan hal itu ke Balai Dinas Bina Marga Jateng di Purwodadi. Karena saluran pembuangan tersebut merupakan satu kesatuan dengan Jalan Gajah Mada Purwodadi. Jalan tersebut kini beralih status sebagai jalan provinsi. Maka praktis pembangunan, perbaikan dan normalisasi saluran Jalan Gajah Mada menjadi tanggungjawab Dinas Bina Marga Jateng.
Ketua RW 20 Perumda Sutedja mengatakan, setiap hujan deras air sawah banyak yang masuk ke kawasan pemukiman Perumda. Hal itu terjadi setelah Pemda membangun pasar grosir di sebelah barat kawasan perumahan tersebut. Diduga air sawah tidak dapat terbuang melalui saluran Gajah Mada akibat terhalang bangunan pasar grosir tadi.
Selain pasar katanya, berdirinya beberapa hotel dan perkantoran di sepanjang Jalan Gajah Mada itu secara tidak langsung berdampak terhadap semakin parahnya banjir yang melanda kawasan pemukiman Perumda. Sebab saluran pembuangan satu-satunya di Jalan Gajah Mada tak mampu menampung pembuangan hingga akhirnya meluap ke pemukiman.
 Selain itu berdirinya beberapa bangunan dan pedagang kaki lima (PKL) di atas saluran tersebut juga dinilai penyebab lain banjir masuk ke kawasan Perumda. Karena air hujan sering terhalang sampah yang menyangkut pada bangunan tiyang-tiyang penyangga PKL yang dibangun di atas saluran tersebut. (syam/TN)