Isi Angket KPK Minta BAP Miryam Dibuka

JAKARTA ( Top News ) - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah mengirimkan usulan hak angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke pimpinan DPR. Substansinya hanya meminta agar rekaman yang mendasari Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Miryam S Haryani, tersangka kasus korupsi eKTP, dibuka.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, rekaman itu dianggap penting karena mengandung tuduhan terhadap sejumlah anggota Komisi III DPR. Mereka yang dituduh itu antara lain Bambang Soesatyo, Desmond Junaedi Mahesa, Syarifuddin Sudding, Azis Syamsuddin, dan Masinton Pasaribu. Mereka disebut-sebut menekan Miryam untuk mencabut BAP.

"Jadi isi angketnya menuntut membuka rekaman itu," kata Fadli, di DPR RI, Rabu (26/4).

Terkait substansi lain, semisal dugaan penyimpangan penggunaan anggaran negara, tak secara khusus dituliskan di usulan. Namun, Fadli menilai tidak tertutup kemungkinan substansi itu dibahas apabila hak angket disetujui.

"Hal itu bisa dilakukan juga," imbuhnya. Dalam rapat kerja terakhir antara Komisi III dengan KPK, Selasa lalu, komisi itu meminta KPK agar membuka rekaman dimaksud. Namun KPK menolaknya. Penolakan itulah yang memicu lahirnya inisiasi atas hak angket.

Miryam memberikan keterangan kepada penyidik KPK salah satunya Novel Baswedan, yang telah bersaksi di persidangan namun sekarang harus menjalani perawatan di Singapura karena disiram air keras oleh orang tak dikenal. Dan Miryam telah ditetapkan KPK sebagai tersangka pemberi keterangan palsu dalam persidangan e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. (syam/TN)