Kiai Asep Diperiksa KPK Mengaku Tak Rekomendasikan Haris Jadi Kakanwil Kemenag Jatim

GTOPNEWS.COM - KPK memanggil Kiai Asep Saifudin Chalim ke Gedung KPK Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2019). Ia dipanggil untuk diperiksa terkait kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Asep diperiksa sebagai saksi untuk tersangka anggota DPR/eks Ketum PPP Romahurmuzy (Romy). "Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk RMY (Romahurmuzy)," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di kantornya Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2019). Kiai Asep diperiksa karena Romy mengaku merekomendasikan Haris jadi Kakanwil Kemenag Jatim atas permohonan Kiai Asep. Namun kepada awak media di Gedung KPK pihaknya mengaku tidak mengetahui untuk apa dipanggil KPK karena suratnya hanya diundang untuk datang ke KPK. Ia mengatakan, nanti kalau penyidik tanya tentang undangan itu, baru disampaikan.

Kiai Asep mengaku kenal dengan Haris sejak lama. Karena dia bekas santrinya di pondok pesantren ‘’20 tahun lalu, dia setiap pagi belajar mengaji ke saya," kata Kiai Asep di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (25/3/019). Namun dia mengatakan, bahwa dirinya tak pernah memberi rekomendasi proses seleksi jabatan Haris di Kemenag. KPK juga memanggil Ketua DPW PPP Jawa Timur Musyaffa Noer dan PNS Kantor Wilayah Kemenag Yogyakarta, Abdul Rochim.

Kiai Asep diseret Romy saat berbicara terkait kasusnya. Romy mengatakan Kiai Asep adalah salah satu yang memberi rekomendasi terkait pengisian jabatan Kepala Kanwil Kemenag Jatim Haris Hasanuddin.

KPK menetapkan Romy sebagai tersangka akibat transaksi jual beli jabatan di Kemenag RI. Ia sebelumnya tertangkap Satgas KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT) di Hotel Bumi Jalan Basuki Rahmat Surabaya.

Dalam kasus itu, diduga Romy uang Rp 300 juta dari Kepala Kantor Kemenag Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenag Jatim Haris Hasanuddin. Dari jumlah itu, Rp 50 juta dari Muafaq dan Rp 250 juta dari Haris.
Uang itu diduga ditujukan agar Romy membantu meloloskan seleksi kedua orang tersebut dalam jabatan inti di Kemenag Jatim. Romy diduga bekerja sama dengan aktor internal dari Kemenag, mengingat posisinya adalah anggota Komisi XI DPR. Dia dinilai KPK tidak punya kewenangan dalam pengisian jabatan di Kemenag. (syam/TN)