Rizal Ramli Pertanyakan Keputusan Kemendag Impor Beras 500 Ribu Ton

JAKARTA (TopNews) – Mantan Kabulog Rizal Ramli di era Gus Dur mempertanyakan Kemendag impor beras di saat musim panen. Ia mengatakan, sangat ajaib ada rapat keputusan harus impor beras dalam jumlah cukup besar. Padahal tidak lama lagi semua daerah sentra padi di Jawa dan luar Jawa mulai panen raya.
‘’Impor beras 500.000 ton itu membuat petani makin sengsara," kata Menteri Koodirnator Bidang Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu, di Jakarta, Jumat (12/1/2018).
Ia mengatakan, saat ini stok di Bulog masih ada 900 ribu ton beras yang sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dalam dua bulan ini. Sementara panen di Jabar, Jateng dan Jatim, mulai berlangsung, meskipun puncak panen baru akan berlangsung Februari 2018.
Ia menilai, ada beberapa hal yang tidak beres dibalik kebijakan impor beras itu. Beberapa di antaranya data yang dimiliki pemerintah soal distribusi beras tidak dikelola dengan baik dan buruknya Perum Bulog dalam mengatur stok dan distribusi beras.
Selain itu, adanya komisi besar 30-40 persen bagi pejabat yang melakukan impor. Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk mengambil langkah impor demi mengamankan pasokan beras. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, sebanyak 500 ribu ton beras akan segera didatangkan dari Thailand dan Vietnam pada akhir bulan ini.
"Saya tidak mau mengambil resiko kekurangan pasokan. Saya mengimpor beras khusus," ujarnya, dalam konferensi pers di Auditorium Kementerian Perdagangan, Kamis (11/1).
Mendag menjelaskan, beras yang akan diimpor adalah beras kualitas khusus yang tidak ditanam di Indonesia. Jenis beras tersebut memiliki spesifikasi bulir patah di bawah lima persen. Meski masuk dalam golongan beras khusus, Enggartiasto memastikan komoditas pangan utama itu akan dijual dengan harga medium. (syam/TN)