Akibat Kecelakaan di Jalan Permata Berlian, Novanto Tidak Sadarkan Diri

 JAKARTA (TopNews) – Pencarian Ketua DPR RI Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berakhir setelah Novanto mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Permata Berlian, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017) pukul 20.25 WIB.
Fredrich Yunadi, pengacara Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, bahwa kliennya tidak sadarkan diri akibat mobil yang ditumpangi menabrak tiyang listrik di Jalan Permata Berlian itu.  Bagian depan mobil tersebut, dalam keadaan rusak parah.
Menurut Fredrich, saat itu, kliennya tengah dalam perjalanan menuju kantor salah satu stasiun televisi swasta untuk wawancara secara langsung mengenai pencarian dirinya oleh KPK, Kamis (16/11/2017) malam.
"Tetapi di tengah jalan mengalamai kecekaan hingga menyebabkan beliau mengalami luka parah,"  kata Fredrich di Rumah Sakit Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017) malam.
Fredrich mengaku mendapat informasi kecelakaan itu, dari ajudan Novanto. Tidak disebutkan identitas dari ajudan itu. Ia tidak tahu persis lokasi kecelakaan. "Kondisi mobilnya dilaporkan hancur," ujarnya.
Fredrich menambahkan, Novanto kemudian dibawa ke RS Permata Hijau. Menurut dia, kondisi Novanto belum sadarkan diri.  Setelah mendapat informasi dari ajudan, Fredrich mengaku langsung memberi tahu keluarga Novanto.
Menurut Fredrich, sebenarnya Novanto akan mendatangi KPK pada Kamis malam ini. Ia mengaku sudah diminta mendampingi. Novanto saat ini tengah dicari KPK. Pada Rabu-Kamis (15-16/11/2017) dini hari, petugas KPK tidak menemukan Novanto di kediamannya di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan. Tim Penyidik KPK itu, mendatangi rumah Novanto dalam rangka melakukan upaya penjemputan paksa.
Upaya paksa itu dilakukan setelah Ketua Umum Partai Golkar itu berkali-kali mangkir dalam pemanggilan KPK. Novanto sebelumnya tiga kali tak hadir dalam agenda pemeriksaan sebagai saksi kasus e-KTP dari tersangka Anang Sugiana Sudihardjo. Ia juga sekali tak hadir ketika dipanggil sebagai tersangka ke KPK. (syam/TN)