KPK OTT Wali Kot Batu

BATU (Top News) – Lagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap kepala daerah dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) akibat korupsi. Kali ini adalah Wali Kota Batu, Jatim, yang jadi sasarannya. Ia ditangkap Sabtu (16/9/2017) di rumah dinasnya pukul 13.30 WIB.
Belum diketahui pasti dalam kasus apa wali kota itu ditangkap. Diduga terkait dengan suap proyek pembangunan GOR Kota Batu tahun anggaran 2017.  Sebelumnya Satgas Saber Pungli Pusat, Kamis (24/8/2017) menangkap tiga orang pejabat Dinas Cipta Karya Batu dalam kasus pungli terhadap PT Gundharma Anugerah Jaya, rekanan yang mengerjakan proyek GOR itu.
Kasus itu, Rabu (30/8/2017)  ditarik ke Mapolda Jatim diduga akibat Saber Pungli Batu tak menindaklanjuti kasusnya. Belum diketahui bagaimana kelanjutan penanganan kasus tersebut di Mapolda Jatim.
Sementara itu, dalam OTT KPK ini, Satgas KPK menangkap sejumlah orang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Mereka bersama Wali Kota Batu Eddy langsung dibawa ke Mapolda Jatim untuk diperiksa. Dan Wali Kota Batu bersama terduga pelaku yang lain meninggalkan Mapolda Jatim sekitar pukul 20.44 WIB.
Diperkirakan Eddy akan dibawa ke gedung KPK Jalan Kuningan Jakarta Selatan untuk pemeriksaan lanjutan. Ketika akan dibawa ke bandara dari Mapolda Jatim, Wali Kota Batu Eddy Rumpoko kepada wartawan mengaku sedang mandi saat KPK melakukan OTT. Eddy kaget pintu kamar mandinya digedor-gedor.
"Saya di rumah mandi, tiba-tiba pintu kamar mandi digedor. Katanya ada KPK OTT," kata Eddy.  Petugas meminta Eddy bergegas masuk ke dalam bus yang sudah menunggu. Namun Eddy ingin terus berbicara dengan wartawan.
"Nggak apa-apa ini sama wartawan," katanya. Tapi Eddy tetap diminta petugas masuk bus. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, dalam OTT itu Satgas KPK mengamankan uang Rp 300 juta. Dari sejumlah uang itu, diduga Eddy menerima suap sebesar Rp 200 juta.
"Uang yang diamankan berjumlah sekitar Rp 300 juta. Sebesar Rp 200 juta di antaranya untuk wali kota dan Rp 100 juta untuk Kepala Unit Lelang Pengadaan (ULP)," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Uang ini diduga diterima dari pihak rekanan terkait pengadaan barang dan jasa pada Pemkot Batu. Wali Kota Batu Batu dan 4 orang lainnya ditangkap sekitar pukul 12.30 WIB dan langsung dibawa ke Mapolda Jatim untuk pemeriksaan awal.
"Terkait dengan penerimaan suap atau hadiah oleh Wali Kota Batu dan Kepala ULP Pemkot Batu dari rekanan (Philip) terkait pengadaan barang dan jasa," kata Alexander. (syam/TN)